IRAN – Stasiun-stasiun penyiaran pemerintah Iran menyiarkan doa-doa Islam di sela-sela siaran berita mereka menyusul pengumuman bahwa Presiden Ebrahim Raisi dan delapan orang lainnya meninggal setelah helikopter yang mereka tumpangi jatuh di provinsi Azerbaijan Timur, Iran.
Media Iran telah mengkonfirmasi kematian Raisi, berusia 63 tahun, dalam kecelakaan helikopter di provinsi pegunungan Azerbaijan Timur. Selain Presiden, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian juga dinyatakan meninggal dalam kecelakaan helikopter tersebut.
Media pemerintah Iran, Press TV, serta kantor berita semi-resmi Tasnim dan Mehr melaporkan semua penumpang tewas.
Reuters juga melaporkan kematian presiden, mengutip seorang pejabat senior.
Menurut kantor berita Iran IRNA, pemerintah Iran mengadakan pertemuan mendesak pada Senin (20/5/2024) usai kematian Raisi.
Dari foto yang dibagikan IRNA, kursi yang biasa diduduki Raisi tampak kosong dan terbungkus selempang hitam untuk mengenang sang presiden.
Pasar saham Iran juga ditutup pada Senin (20/5/2024), menurut surat kabar semi-resmi Iran, Tasnim News, yang mengutip anggota dewan direksi bursa.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang kekuasaan tertinggi dengan keputusan akhir mengenai kebijakan luar negeri dan program nuklir Iran, berusaha meyakinkan rakyat Iran, dengan mengatakan tidak akan ada gangguan terhadap urusan negara.
Media pemerintah Iran mengatakan cuaca buruk menyebabkan kecelakaan itu dan mempersulit upaya penyelamatan. Kantor berita negara IRNA mengatakan Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan AS.
(Susi Susanti)