Baksos di Sumba Timur, Mensos Risma Dorong Masyarakat dan Pendamping Tingkatkan Kepedulian

Khafid Mardiyansyah, Jurnalis
Senin 20 Mei 2024 23:44 WIB
Share :

SUMBA TIMUR - Kementerian Sosial (Kemenso mengadakan Bakti Sosial (Baksos) di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur mulai Sabtu (18/5) sampai dengan hari ini. Bekerja sama dengan Yayasan Bakti Luhur, Yayasan Cendana, RSUD Umbu Rara Mehang, dan Puskesmas Lewa, bakti sosial tersebut melibatkan 47 tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terdiri dari enam psikiater, tiga dokter umum, satu dokter gigi serta 20 perawat dan 17 fisioterapis.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan perhatian khusus pada penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) karena jumlahnya cukup banyak di kabupaten tersebut yakni 305 orang yang sudah ditangani dalam Baksos ini. Untuk penangangan ODGJ, Mensos Risma menyarankan pola pengobatan yang paling efektif dan sesuai kondisi masyarakat adalah melalui suntikan tiap bulan ( long acting ) kepada penyandang ODGJ.

“Tolong hitung ulang ODGJ-nya dan cek ketersediaan obatnya. Kemudian coba hitung, jumlahnya cukup atau tidak serta cek lagi cara penyimpananya, jangan sampai rusak obatnya,” kata Messos Risma di Sumba Timur (19/5) seraya menambahkan Kemensos didukung oleh enam psikiater dari Jakarta berikut peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan ODGJ.

Menteri Sosial juga memberikan perhatian kepada 88 pengidap kusta di kabupaten tersebut. Mensos Risma bukan hanya mengkoordinasikan ketersediaan obat dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dan Kementerian Kesehatan, tetapi juga melakukan intervensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh pengidap kusta, serta keluarga dan lingkungan sekitarnya. Intervensi yang dilakukan antara lain memberikan 50 ekor ayam petelur yang sudah siap bertelur, kepada setiap komunitas. Selain itu diberikan pula alat-alat kebersihan diri, pakaian serta peralatan makan secara personal. Serta penyediaan fasilitas air bersih sebagai upaya pencegahan dan intervensi kebersihan bagi penderita kusta.

Menteri Sosial Tri Rismaharini juga memberikan dukungan penuh untuk operasi katarak yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) dan Himpunan Bersatu Teguh. Dalam Baksos ini, dari 334 yang mendaftar, 187 PM yang lolos screening operasi katarak Baksos ini, yang ditangani enam dokter mata. Pada hari pertama operasi katarak dilakukan terhadap 79 orang dan dilanjutkan pada hari berikutnya.

“Kita tidak bisa menganggap enteng penyakit katarak, karena hilangnya penglihatan bisa berpengaruh secara ekonomi terhadap pengidap katarak maupun keluarganya,” kata Mensos Risma yang sejak menjadi Menteri Sosial, Kementerian Sosial telah mengoperasi lebih dari 7.000 pengidap katarak di seluruh Tanah Air. Karena pentingnya indera penglihatan, Kementerian Sosial juga membantu menangani 51 pengidap disabilitas netra di kabupaten tersebut secara medis maupun dari sisi pemberdayaan.

Dalam Baksos ini, Kemensos juga melakukan asesmen audio terhadap 213 orang. Dari hasil asesmen tersebut, 165 penerima manfaat (PM) mendapatkan alat bantu dengar (ABD) sedangkan sisanya dinyatakan sehat, namun ada pula yang telinganya mengalami infeksi dan mengeluarkan cairan, sehingga harus dilakukan penyembuhan terlebih dahulu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya