Kecemasan Amerika Serikat Jelang G30S PKI yang Tidak Banyak Diketahui

Solichan Arif, Jurnalis
Jum'at 31 Mei 2024 06:01 WIB
foto: dok wikipedia
Share :

Meletusnya peristiwa G30S PKI merupakan pintu masuk tergulingnya kekuasaan Bung Karno yang sikap politiknya selalu melawan kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat.

Pada 10 hari pasca peristiwa G30S PKI di Indonesia, jurnalis New York Times Max Frankel dalam laporannya menyebut Washington dalam suasana cerah. Frankel menurunkan artikel berjudul: US is Heartened by Red Setback in Indonesia Coup (AS gembira karena kekalahan Kaum Merah dalam kudeta di Indonesia).

Kabar pembantaian terhadap para pimpinan, loyalis dan simpatisan pengikut PKI pada bulan-bulan berikutnya membuat harapan Washington atas Indonesia kian besar. Jurnalis James Reston dalam editorial di New York Times menyebut “transformasi biadab” di Indonesia itu sebagai secercah cahaya di Asia.

Intelektual Noam Chomsky dan Edward Herman menyebut peristiwa pembantaian di Indonesia pada tahun 1965 bermaksud baik atau teror yang konstruktif untuk melayani kepentingan politik luar negeri AS.

Ironisnya, Washington memandang setiap pelanggaran hak asasi manusia di negara Soviet dan sekutunya sebagai bentuk kejahatan yang telah dilakukan musuh-musuhnya.

(Awaludin)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya