Apa Arti Asian Value yang Viral di Media Sosial? Ini Artinya

Rina Anggraeni, Jurnalis
Jum'at 07 Juni 2024 09:22 WIB
Ilustrasi arti Asian Value yang viral ( Foto : Freepik)
Share :

JAKARTA - Apa arti asian value yang viral di media sosial? Ini artinya yang jarang orang tahu. Hal ini berawal saat Pandji Pragiwaksono tengah menjadi perbincangan.

Perdebatan Pandji dengan host Total Politik Arie Putra dan Budi Adiputro soal dinasti politik menyita perhatian publik.

Hingga, ungkapan asian value tercetus usai pembawa acara podcast Total Politik yakni Arie Putra menyatakan bila Pandji sensitif ketika membahas tentang politik dinasti. Menurutnya politik dinasti adalah hak warga negara.

Lantas apa arti asian value yang viral di media sosial? Ini artinya berdasarkan Ensiklopedia Britannica yakni mengenai perekonomian di wilayah Asia Timur bisa berkembang karena kesamaan budaya masyarakat, khususnya warisan Konfusianisme.

Konfusianisme sendiri adalah sistem pemikiran yang berasal dari Tiongkok kuno. Secara beragam digambarkan sebagai tradisi, filsafat, agama, teori pemerintahan, atau cara hidup.

Mereka yang percaya dengan Asian value menegaskan bila nila-nilai politik Barat tidak cocok untuk masyarakat Asia. Karena nilai-nilai tersebut mengandalkan individualisme dan legalisme yang berlebihan.

Sehingga akan mengancam dan merusak tatanan sosial serta dinamisme ekonomi. Asian values yang sering dikutip adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan disiplin, kerja keras, berhemat, prestasi pendidikan, keseimbangan kebutuhan individu dan masyarakat, serta melakukan penghormatan terhadap suatu otoritas.

Meski baik, asian values justru menimbulkan berbagai perdebatan di masyarakat Asia sendiri. Perdebatan ini menjadi elemen perjuangan yang lebih besar mengenai persaingan visi modern dan bagaimana masyarakat Asia harus diorganisir.

Perdebatan nilai-nilai Asia relevan dengan argumen dalam teori politik mengenai apakah komitmen terhadap keadilan dan kesetaraan global dapat didasarkan pada hak asasi manusia.

Menanggapi asumsi Barat bahwa struktur politik liberal adalah titik awal untuk memajukan kesejahteraan manusia, tokoh komunitarian seperti Charles Taylor telah merefleksikan pengalaman budaya Asia untuk mengkaji potensi dan tantangan dalam membangun konsensus global yang lebih inklusif, tanpa paksaan, namun kuat.

(Rina Anggraeni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya