Pukulan Telak Bagi Netanyahu, Ini Sebab Menteri Kabinet Perang Israel Mengundurkan Diri

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 10 Juni 2024 07:15 WIB
Pukulan telak bagi Netanyahu, ini sebab Menteri Kabinet Perang Israel mengundurkan diri (Foto: Reuters)
Share :

ISRAEL - Anggota kabinet perang Israel Benny Gantz telah mengundurkan diri dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Hal ini memberikan pukulan telak bagi Netanyahu yang merayakan penyelamatan langka sandera yang ditahan di Gaza.

Lalu apa yang menjadi alasan dan pemicu Gantz akhirnya memutuskan mundur?

Gantz, yang dianggap sebagai penantang politik utama Netanyahu, mengatakan ia mengundurkan diri delapan bulan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober karena situasi di negara ini dan ruang pengambilan keputusan telah berubah.

Dia menuduh Netanyahu lebih mengutamakan pertimbangan politik pribadinya daripada strategi pascaperang di Jalur Gaza. Dia mengklaim bahwa keputusan strategis yang menentukan akan dipenuhi dengan keragu-raguan dan penundaan karena pertimbangan politik. Dia juga mendesak Netanyahu ntuk mengadakan pemilihan pada Agustus mendatang.

“Saya menyerukan kepada Netanyahu: tetapkan tanggal pemilu yang disepakati. Jangan biarkan rakyat kami terkoyak,” kata Gantz.

Keputusan Gantz memenuhi ultimatum yang dia berikan kepada Netanyahu pada bulan lalu yang meminta dia menyusun rencana baru untuk perang melawan Hamas pada 8 Juni.

Gantz awalnya diperkirakan akan mengundurkan diri pada Sabtu (8/6/2024), namun menunda pengumuman tersebut menyusul berita bahwa pasukan Israel telah menyelamatkan empat sandera dalam sebuah operasi yang menurut para pejabat Gaza menyebabkan lebih dari 270 warga Palestina tewas.

Pengunduran dirinya terjadi meskipun Netanyahu meminta Gantz untuk tetap berada dalam pemerintahan darurat Israel, dengan mengatakan ini adalah waktunya untuk persatuan, bukan perpecahan. Setelah pengumuman Gantz, Netanyahu mendesaknya untuk berubah pikiran.

Keputusan Gantz tidak menempatkan pemerintahan Netanyahu dalam bahaya langsung karena partainya bukan bagian dari koalisi PM, yang mempertahankan mayoritas dengan 64 kursi di Knesset, parlemen Israel yang beranggotakan 120 orang. Namun mereka akan meninggalkan kabinet perang, yang dibentuk empat hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, tanpa perwakilan dari partai mana pun selain Partai Likud pimpinan Netanyahu.

Selain Netanyahu, satu-satunya anggota pemerintahan darurat yang tersisa dengan kekuasaan pengambilan keputusan adalah Menteri Pertahanan Yoav Gallant, juga dari Likud.

Keputusan Gantz muncul ketika Netanyahu menghadapi seruan yang semakin besar dari sekutu Barat Israel dan keluarga sandera yang ditahan di Gaza untuk mengakhiri perang dan memulangkan para tawanan.

Delapan bulan sejak perang dimulai, Israel belum mencapai tujuan yang dinyatakan karena sebagian besar pimpinan tertinggi Hamas masih buron dan lebih dari 100 sandera ditahan di daerah kantong tersebut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya