"Dihimbau dengan adanya intensitas guguran lava pijar yang cukup signifikan, agar selalu meningkatkan kewaspadaan yang tinggi karena sewaktu-waktu berpotensi terjadi awan panas," sambung keterangan tertulis Pos PVMBG.
Erupsi Gunung Semeru juga terjadi pada pukul 21.23 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak, atau sekitar 4.076 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 15 Juni 2024, pukul 22.17 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak, atau sekitar 4.276 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut," jelasnya.
Berdasarkan pengamatan tercatat ada 55 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12-23 mm, dan lama gempa 70-154 detik. Kemudian ada dua kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 65-100 detik.
"Terjadi 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa 45-70 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 25 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 36 detik," kata dia.
Pihaknya memastikan status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih berada di level III atau siaga, dengan jarak radius aman mencapai 13 kilometer dari puncak. Masyarakat diminta tidak beraktivitas di sektor tenggara di sepanjang Sungai Besuk Kobokan, termasuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan Sungai Besuk Kobokan.
"Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak. Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelasnya.
Pihaknya juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.
Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
(Khafid Mardiyansyah)