Panglima Militer: Presiden Filipina Perintahkan Deeskalasi Ketegangan di Laut Cina Selatan

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 04 Juli 2024 19:03 WIB
Presiden Filipina serukan deeskalasi ketegangan Laut Cina Selatan (Foto: Reuters)
Share :

MANILA - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk meredakan ketegangan di Laut Cina Selatan. Hal ini diungkapkan Panglima Militer Filipinan pada Kamis (4/7/2024), setelah perselisihan dengan China atau Tiongkok mengenai misi untuk memasok pasukan Filipina di perairan dangkal yang diperebutkan.

Instruksi Marcos muncul setelah Manila dan Beijing menyepakati perlunya memulihkan kepercayaan dan keyakinan untuk mengelola sengketa maritim dengan lebih baik dalam putaran perundingan yang diselenggarakan Manila pada Selasa (2/7/2024).

Namun hal ini tidak menghentikan militer Filipina untuk meminta Tiongkok mengembalikan senjata api yang disita penjaga pantainya dari personel angkatan laut Filipina dan membayar sekitar USD1 juta sebagai kompensasi atas kerusakan kapal yang terlibat dalam misi pasokan bulan lalu ke Second Thomas Shoal.

“Saya menuntut pengembalian tujuh senjata api,” kata Jenderal Romeo Brawner kepada wartawan setelah konferensi komando dengan Marcos, dikutip Reuters.

“Kami menuntut Tiongkok membayar 60 juta peso atas kerugian yang mereka timbulkan selama peristiwa itu,” lanjutnya.

Manila menuduh Penjaga Pantai Tiongkok dengan sengaja menabrak dan menusuk kapal angkatan laut serta menyita senjata untuk mengganggu misi pasokan pada tanggal 17 Juni, melukai serius seorang pelaut Filipina yang kehilangan satu jari. Filipina memiliki kapal perang berkarat yang diawaki oleh kru kecil yang kandas di Second Thomas Shoal pada tahun 1999 untuk memperkuat klaim maritimnya.

Brawner mengatakan militer sedang mempertimbangkan kemungkinan membebankan biaya kepada Tiongkok untuk merekonstruksi jari pelaut yang terluka.

Tiongkok, yang mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya, menyatakan bahwa tindakannya di jalur perairan tersebut, yang merupakan jalur utama perdagangan antara Asia, Eropa, dan Timur Tengah, adalah tindakan yang sah dan profesional.

Mereka menolak keputusan Pengadilan Arbitrase Permanen yang bermarkas di Den Haag pada tahun 2016 yang menyatakan klaim maritim Beijing yang luas tidak memiliki dasar hukum.

Brawner mengatakan militer Filipina memberikan beberapa opsi kepada presiden mengenai operasinya di Laut Cina Selatan, namun hal tersebut tidak akan menghasilkan perubahan signifikan terhadap cara operasi pasokan dilakukan, tanpa memberikan rincian.

“Tujuan akhirnya adalah tetap dapat memberikan pasokan kepada pasukan kita untuk dapat mempraktikkan kebebasan navigasi dan penerbangan, tanpa harus memperburuk situasi yang Anda hadapi,” kata Brawner.

Dalam pengarahan yang sama, Brawner mengatakan angkatan bersenjata Filipina juga akan berkoordinasi dengan seorang senator yang mengaku mengetahui rencana Tiongkok untuk menargetkan negaranya dengan rudal hipersonik.

Senator Imee Marcos, saudara perempuan presiden dan ketua komite hubungan luar negeri senat, membuat kehebohan awal pekan ini dengan videonya yang diposting di Tik Tok. Dia tidak memberikan bukti atas klaim tersebut.

Beijing sebelumnya mengutuk penempatan sistem rudal jarak menengah AS di wilayah Filipina selama latihan militer gabungan pada bulan April dan Mei.

Seorang juru bicara militer mengonfirmasi bahwa peluncur rudal Typhon tetap dikerahkan di pulau-pulau utara Filipina dan akan dikirim pada bulan September.

Manila telah mencari dukungan internasional yang lebih luas terhadap klaim maritimnya, mengupayakan hubungan yang lebih erat dengan negara-negara lain untuk mengadvokasi tatanan berbasis aturan yang mengakui hukum internasional.

Brawner mengatakan dia berharap perjanjian yang mengizinkan militer Filipina dan Jepang untuk mengunjungi wilayah masing-masing akan ditandatangani dalam pertemuan antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri mereka pada 8 Juli mendatang.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya