Kisah Soekarno Sang Kutu Buku dan Nasihat Akan Pentingnya Membaca

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 18 Juli 2024 06:31 WIB
Soekarno (Dok Arsip Nasional)
Share :

SOEKARNO dikenal sebagai kutu buku. Sejak muda, ia sangat gemar membaca dan mengoleksi banyak buku. Karena suka membaca, wawasan Bung Karno sangat luas dan itu melahirkan sikap kritis terhadap kolonialisme. Ia tak mau jadi budak penjajah, sehingga nekat bergerilya memimpin perjuangan dengan nyawa jadi taruhan.

Setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan jadi Presiden pertama, Soekarno selalu mengajak generasi muda untuk rajin-rajin membaca untuk membentuk bangsa yang cerdas.

Bung Karno sering melantangkan nasihat akan pentingnya membaca. Enggak harus baca buku. Membaca majalah atau surat kabar pun faedahnya tetap sama, yakni sebagai jendela dunia.

 BACA JUGA:

Bung Karno tidak sekadar kasih nasihat, kasih wejangan. Bung Karno pribadi yang teaching by example alias mengajarkan, menasihatkan lewat keteladanan.

Seperti saat Presiden Soekarno berpidato di hadapan para wartawan di Istana Bogor, 25 November 1965. Presiden Soekarno bukan bermaksud pamer, melainkan sebagai contoh bahwa dia punya buku serta literatur lain yang tak terhingga jumlahnya, hingga menyesaki kamar tidurnya.

Berikut potongan nasihat Bung Karno tentang pentingnya membaca bagi rakyat Indonesia dalam pidatonya di Istana Bogor, 25 November 1965, sebagaimana yang terangkum dalam buku ‘Revolusi Belum Selesai: Kumpulan Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965 – Pelengkap Nawaksara’:

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya