JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik tiga figur wakil menteri (wamen) yang mengisi Kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 di Istana Negara, Kamis 18 Juli 2024.
Ketiga figur yang dilantik yakni Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi.
Diketahui Wamentan Sudaryono dan Wamenkeu Thomas Djiwandono merupakan orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto. Pelantikan ketiganya berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Kepala Negara menyatakan bahwa alasan pelantikan ketiga Wamen tersebut untuk memuluskan keberlanjutan dari pemerintahannya ke pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ini untuk melancarkan memuluskan keberlanjutan. Itu aja jawabannya," kata Jokowi, Jumat 19 Juli 2024.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa pelantikan orang dekat Prabowo Subianto oleh Jokowi merupakan haknya sebagai Presiden. Meski demikian, Ngabalin menolak masuknya ketiga Wamen tersebut bagian dari transisi pemerintahan.
"Ini bukan transisi tapi peralihan kepempinan nasional karena Presiden terpilih itu menterinya dari Pak Jokowi," kata dia.
Ia menegaskan bahwa sosok Wamentan Sudaryono, Wamenkeu Thomas Djiwandono, dan Wamen Investasi Yuliot Tanjung merupakan tokoh yang memiliki kapabilitas di setiap jabatannya. Kata Ngabalin, masyarakat tak perlu meragukan kapasitas dari orang dekat Prabowo tersebut ke kabinet Jokowi.
"Yang pasti sekarang ini ketiga Kementerian ini sangat dipandang oleh Presiden perlu untuk perlu di-back up (untuk keberlanjutan)," tegasnya.
Ngabalin pun tak membantah jika ke depan sejumlah orang dekat Prabowo-Gibran masuk dalam pemerintahan guna meneruskan keberlanjutan pemerintahan ke depan. "Itu nanti karena hak prerogatif Presiden. Apakah nanti mengangkat Wamen atau mengotak-atik pos kementerian lainnya itu kita lihat ke depan ya," imbuhnya.
Di sisi lain, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak masih bungkam soal masuknya orang dekat Prabowo ke Kabinet Indonesia Maju. "Aku ndak jawab dulu ya," singkat dia.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menambahkan bahwa pihaknya sudah memprediksi bahwa orang dekat Prabowo akan masuk ke kabinet Jokowi untuk melakukan penetrasi guna mempermudah peralihan politik dan kepemimpinan dari Presiden Jokowi ke Prabowo.
"Jadi orang terdekat Prabowo menjalani semacam ospek mendekat hal ihwal terkait anggaran terutama keuangan kita, termasuk juga soal ketahanan pangan yang kita tahu (Wamentan) Sudaryono punya portopolio di situ. Dia anak petani dan HKTI," jelas Adi.
Adi menilai, ketiga Wamen yang dilantik Jokowi tersebut sudah ditugaskan untuk mempersiapkan peralihan kekuasaan pada 20 Oktober 2024 mendatang. "Termasuk Thomas Djiwandono yang memahami ekonomi market termasuk ekonomi anggaran dan kebijakan stategis Prabowo makan siang gratis dan sebagainya," terang dia.
Menurut dia, Prabowo dan Jokowi sudah bersepakat agar Wamen yang baru dilantik tersebut bisa memahami secara detail persoalan ketahanan pangan, ekonomi, dan investasi agar setelah dilantik Prabowo bisa gas pol pada tiga kementerian tersebut. "Apakah ketiga Wamen ini naik kelas tentunya itu kewenangan Prabowo," tutur dia.
(Fakhrizal Fakhri )