"Kalau di desa saya ada beberapa, saya tidak bisa ngomong 300 yang jelas ratusan di desa saya, apalagi di kecamatan saya bisa sampai 500-an. Cuma untuk yang terealisasi di desa saya itu cuma satu, itu orang dekatnya dia, tim sukses waktu sebelum pileg," kata Asriadi, Rabu (24/7/2024).
Asriadi sebagai salah satu keluarga korban yang termakan rayuan mengaku, ia sempat ragu dengan janji kampanye tersebut. Menurutnya, untuk memberikan beasiswa kepada seluruh calon mahasiswa di Kabupaten Polman akan sukar terwujud mengingat keterbatasan kuota di setiap daerahnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kabupaten Polman, agar tidak termakan janji serupa yang dilontarkan oleh calon tersebut.
(Khafid Mardiyansyah)