Pasukan gerilyawan masuk ke sungai dengan mengandalkan rakit yang terbuat dari batang pohon pisang. Mereka lantas kabur menghindari kejaran tentara sekutu di tengah malam dipimpin oleh Jenderal Soedirman.
"Jadi ketika diserang pasukan (tentara sekutu) ini sudah tidak ada orangnya, hanya mungkin perbekalannya saja yang tertinggal," paparnya.
Mas'ud berujar sosok KH. Masjkur memang bukan hanya sebagai seorang ulama, cendekiawan, dan pejuang yang membentuk Laskar Hizbullah di Malang. Laskar Hizbullah inilah yang menjadi salah satu dari sekian banyak pasukan yang bertempur di Pertempuran 10 November 1945 Surabaya.
(Awaludin)