PERNYATAAN militer Israel yang telah membunuh petinggi Hamas Mohmamed Deif mengkhiri perjalanan salah satu tokoh penting dalam perjuangan Palestina. Deif, merupakan pemimpin sayap militer Hamas kreator “Operasi Badai Al-Aqsa” yang menggetarkan Israel.
Serangan “Operasi Badai Al-Aqsa” yang dilakukan pejuang Hamas ke Israel pada Sabtu, (7/10/2023) memicu eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua belah pihak. Serangan itu menelan ribuan korban jiwa dan ribuan lainnya luka-luka.
Sejak serangan itu, Israel langsung menyerang Palestina. Mereka memburu tokoh tokoh yang dianggap sebagai otak dari serangan tersebut. Sampai sekarang, agresi Israel terus dilakukan bahkan meluas ke Lebanon.
Salah satu yang diburu adalah Deif. Sebelum akhirnya resmi dimumumkan telah terbunuh pada 13 Juli di Gaza Selatan. Deif menjadi petinggi militer Hamas berpangkat tertinggi yang dibunuh Israel selama perang di Gaza. “Kami sekarang dapat mengonfirmasi: Mohammed Deif telah dieliminasi,” tulis Pasukan Pertahanan Israel di X.
Dilansir dari Financial Times, Deif dilahirkan di kamp pengungsi Khan Younis, Gaza pada 1960-an dengan nama Mohammed Diab Ibrahim al-Masri. Dia memegang posisi kepala sayap militer Hamas sejak 2002.
Pada saat itu, Gaza berada di bawah kendali Mesir sebelum kemudian dikuasai Israel antara 1967 hingga 2005. Wilayah itu berada di bawah kendali Otoritas Palestina hingga 2007 saat Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza.
Hamas didirikan pada akhir 1980-an, sesaat setelah dimulainya Intifada Palestina pertama melawan Israel di Tepi Barat dan Gaza. Saat Intifada pertama itu, Deif baru berusia 20-an tahun dan telah ikut dalam upaya perlawanan Palestina.
Deif sempat dipenjarakan oleh Israel, yang menganggapnya bertanggung jawab atas kematian puluhan orang dalam serangan bom bunuh diri, termasuk gelombang pada 1996 yang menewaskan lebih dari 50 warga sipil.