Temui Kiai, Cak Imin Minta PBNU Taat Konstitusi

Achmad Al Fiqri, Jurnalis
Kamis 15 Agustus 2024 12:26 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar bertamu ke Kiai Syukron di Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan. (Foto: Okezone/Achmad Fikri)
Share :

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan partainya tidak memiliki hubungan secara organisasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dia pun meminta PBNU agar taat konstitusi. 

Karena itu, menurut Gus Imin, PBNU tak boleh campuri urusan PKB.  Hal itu disampaikan pria yang juga biasa disapa Cak Imin itu saat bertamu ke Kiai Syukron di Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024). "Saya juga menyampaikan terkait PKB - NU. Saya tegaskan dan beliau setuju NU dan PKB tidak ada hubungan organisasi. Hubungannya hanya kultural, aspirasi dan juga historis," kata Cak Imin seusai pertemuan.

NU, menurut Gus Imin, tidak bisa ikut-ikut campur tangan karena PKB dilindungi konstitusi.  PKB, lanjut Gus Imin, dilindungi undang-undang partai politik, NU dilindungi undang-undang ormas. Konstitusi terbagi dua. Pertama, yang dibuat oleh negara seperti UU Parpol dan UU Ormas. Konsititusi ada dua, konstitusi UU Ormas dan konsititusi parpol. 

Kedua konstitusi Ad/Art masing-masing. Kami punya Ad/Art, anda punya Ad/Art. Mari kita saling hormati dan menghargai. "Jadi mohon kepada teman-teman di PBNU, itu teman saya semua itu, meskipun Kiai tetapi teman saya semua. Itu adalah untuk taat pada konstitusi, karena kami dan kalian dilindungi oleh UU," imbuhnya.

Gus Imin Kunjungi Pondok Pesantren

Gus Imin bertemu pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta, KH Syukron Makmun.  Dari pantauan, Gus Imin bersama rombongan tiba dikediaman KH Syukron sekitar pukul 09.34 WIB. Dia bersilaturahmi jelang Muktamar PKB yang akan digelar pada akhir pekan depan.

Nampak ada Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang turut mendampingi Cak Imin. Mereka pun langsung dipersilahkan masuk setelah tiba di depan rumah KH Syukron. Setelah dipersilahkan masuk ke dalam rumah, Cak Imin pun langsung mencium tangan KH Syukron Makmun. 

 

PKB akan menggelar Muktamar di Bali pada 24-25 Agustus 2024. Dalam forum tertinggi partai itu, PKB akan memilih ketua umum. Tapi, pengurus seluruh DPC hingga DPW PKB disebut ingin Muhaimin Iskandar atau Gus Imin jadi ketum lagi. 

PBNU Kumpulkan Kiai 

Sebelumnya, ratusan kyai berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombangberkumpul membahas hubungan Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB. Pertemuan yang digelar, Senin (12/8/2024) kemudian menghasilkan kesepakatan salah satunya memberi amanat pada Pengurus Besar NU (PBNU) untuk meluruskan PKB. 

Pertemuan dipimpin tim Pansus PKB (tim bentukan PBNU) KH Anwar Iskandar dan KH Amin Said Husni. “Ada dua kesepakatan dalam pertemuan ini yakni. Pertama para kiai sepakat bahwa antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideologis, historis, politis, organisatoris dan kultural. Sehingga para kiai meminta PBNU segera mengambil langkah strategis dalam rangka perbaikan PKB ke depan," kata KH Anwar Iskandar saat membacakan hasil kesepakatan

Para kiai merasa bahwa PKB selama ini semakin jauh dari marwah utama saat partai itu didirikan. KH Amin Said Husni misalnya mengatakan, karena didirikan PBNU maka kepengurusan PKB mulai level DPP hingga bawah semestinya hampir sama dengan struktur di NU.

“Ada Rais Syuriah di PKB dinamakan Dewan Syuro. Ada Tanfidziyah di PKB dinamakan Dewan Tanfidz. Hanya beda nama dikit, tapi fungsinya hampir sama,” kata KH Amin. Sayangnya, fungsi Dewan Syuro telah dikebiri di PKB. Padahal Dewan Syuro harusnya menjadi penentu utama partai.

Para kiai yang hadir di Tebuireng ini juga mengungkapkan beberapa fakta bahwa PKB memang sudah terlalu jauh meninggalkan NU. “Padahal dulu kami di bawah mendirikan PKB itu musuhnya kader partai lain dan diancam carok. Tapi kini mereka seakan tidak lagi butuh NU,” kata Rais Syuriah PCNU Kraksaan.

(Maruf El Rumi)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya