PKB akan menggelar Muktamar di Bali pada 24-25 Agustus 2024. Dalam forum tertinggi partai itu, PKB akan memilih ketua umum. Tapi, pengurus seluruh DPC hingga DPW PKB disebut ingin Muhaimin Iskandar atau Gus Imin jadi ketum lagi.
Sebelumnya, ratusan kyai berkumpul di Pesantren Tebuireng, Jombangberkumpul membahas hubungan Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB. Pertemuan yang digelar, Senin (12/8/2024) kemudian menghasilkan kesepakatan salah satunya memberi amanat pada Pengurus Besar NU (PBNU) untuk meluruskan PKB.
Pertemuan dipimpin tim Pansus PKB (tim bentukan PBNU) KH Anwar Iskandar dan KH Amin Said Husni. “Ada dua kesepakatan dalam pertemuan ini yakni. Pertama para kiai sepakat bahwa antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideologis, historis, politis, organisatoris dan kultural. Sehingga para kiai meminta PBNU segera mengambil langkah strategis dalam rangka perbaikan PKB ke depan," kata KH Anwar Iskandar saat membacakan hasil kesepakatan
Para kiai merasa bahwa PKB selama ini semakin jauh dari marwah utama saat partai itu didirikan. KH Amin Said Husni misalnya mengatakan, karena didirikan PBNU maka kepengurusan PKB mulai level DPP hingga bawah semestinya hampir sama dengan struktur di NU.
“Ada Rais Syuriah di PKB dinamakan Dewan Syuro. Ada Tanfidziyah di PKB dinamakan Dewan Tanfidz. Hanya beda nama dikit, tapi fungsinya hampir sama,” kata KH Amin. Sayangnya, fungsi Dewan Syuro telah dikebiri di PKB. Padahal Dewan Syuro harusnya menjadi penentu utama partai.
Para kiai yang hadir di Tebuireng ini juga mengungkapkan beberapa fakta bahwa PKB memang sudah terlalu jauh meninggalkan NU. “Padahal dulu kami di bawah mendirikan PKB itu musuhnya kader partai lain dan diancam carok. Tapi kini mereka seakan tidak lagi butuh NU,” kata Rais Syuriah PCNU Kraksaan.
(Maruf El Rumi)