Agil juga mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai pelajaran perbedaan pendapat sah-sah saja di negara demokrasi.
"Ini bentuk pembelajaran bagi kita semua bahwa kita harus hargai perbedaan pendapat dan fokus pada tujuan saja, jangan sampai kontradiktif, jangan sampai yang pro menghina yang kontra, begitu pun sebaliknya karena di situlah demokrasi akan rusak jika kita tidak menghargai perbedaan dan tidak terbiasa dengan perbedaan," tuturnya.
(Angkasa Yudhistira)