SORONG - Paska aksi massa yang berujung anarkis pada Minggu 22 September malam hingga Senin 23 September 2024 dini hari tadi, situasi Kota Sorong kembali aman dan kondusif dengan adanya pengamanan dari pihak kepolisian dan TNI. Massa sempat merusak fasilitas umum seperti rumah sakit dan kantor pemerintahan.
Sedikitnya lima orang ditangkap polisi karena diduga sebagai provokator yang menyebabkan massa bertindak anarkis. Pihak kepolisian berhasil mengendalikan situasi paska aksi demo anarkis.
Pantauan lapangan, sejak Senin pagi, ratusan aparat kepolisian dan TNI dikerahkan untuk melakukan pengamanan di sejumlah titik di wilayah tersebut. Aparat juga melakukan pembersihan area jalan raya yang sebelumnya di blokade massa dengan membakar ban bekas serta memanfaatkan batang pohon untuk menutup jalan – jalan utama di Kota Sorong.
Dalam aksi anarkis massa itu, mereka melakukan unjuk rasa dan perusakan fasilitas umum serta perkantoran seperti Rumah Sakit Mutiara dan Dinas Dukcapil Kota Sorong.
Kapolresta Sorong Kota, Komisaris Besar Polisi Happy Perdana Yudianto mengatakan, dalam pengamanan kali ini, pihaknya berhasil mengendalikan situasi Kamtibmas.
Polisi juga telah mengamankan bebera orang yang diduga sebagai provokator aksi massa anarkis. Saat ini, pihak kepolisian telah meningkatkan pengamanan di wilayah Kota Sorong dengan melakukan patroli skala besar untuk menjamin situasi Kamtibmas dan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.
"Kita akan lakukan patroli skala besar, dan patroli rutin, kita juga bersama TNI memastikan situasi aman, masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.
Sebelumnya, pascapenetapan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya, sejumlah massa pendukung Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) melakukan unjuk rasa dan memblokade sejumlah ruas jalan utama di Kota Sorong.
Tak hanya itu, massa yang anarkis juga melakukan sejumlah fasilitas umum seperti rumah sakit dan fasilitas pemerintah. Sementara situasi keamanan pada Senin 23 September pagi mulai aman dan kondusif dengan adanya pengamanan dari polisi dan TNI.
(Arief Setyadi )