Selama karantina wilayah akibat Covid di seluruh dunia, ketika jutaan orang harus tinggal di dalam rumah untuk waktu yang lama, penglihatan anak-anak dan remaja terganggu.
"Bukti yang muncul menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara pandemi dan percepatan penurunan penglihatan di kalangan orang dewasa muda," tulis para peneliti.
Penelitian memprediksi bahwa pada tahun 2050, kondisi tersebut dapat memengaruhi lebih dari separuh remaja di seluruh dunia.
Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan dan wanita muda cenderung memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada anak laki-laki dan pria muda karena mereka cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk melakukan aktivitas luar ruangan di sekolah dan di rumah saat mereka tumbuh dewasa.
Penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak perempuan, termasuk pubertas, dimulai lebih awal yang berarti mereka cenderung mengalami rabun jauh di usia yang lebih dini juga.
Meskipun Asia diperkirakan memiliki tingkat tertinggi dibandingkan dengan semua benua lain pada tahun 2050, dengan hampir 69% rabun jauh, namun negara-negara berkembang mungkin juga mencapai 40%.
(Susi Susanti)