Selain itu, Komnas Perempuan menyoroti pentingnya kepercayaan terhadap keterangan korban sebagai titik awal pengungkapan kasus. Proses investigasi yang dilakukan, termasuk pengumpulan bukti yang komprehensif, dinilai sebagai upaya yang signifikan dalam menguatkan posisi korban di ranah hukum.
Mantan komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, menyebut acara diskusi ini harus dapat terus dilakukan secara konsisten untuk mempererat hubungan dengan masyarakat.
“Langkah ini sangat baik, mengingat Dittipid PPA-PPO baru terbentuk beberapa bulan. Dengan adanya dialog seperti ini, Polri dapat lebih memahami kebutuhan masyarakat, terutama dalam isu perlindungan perempuan dan anak. Semoga ke depannya diskusi ini bisa diadakan secara rutin dan lebih bervariasi,” ujar Poengky.
Disisi lain, Sekretaris Jendral Kowani, Tantri Diah Kirana Dewi mengatakan dengan pembentukan Direktorat PPA-PPO adalah bentuk keberpihakan Polri kepada korban perempuan, anak, dan perdagangan orang.
"Kami dari Kowani mengapresiasi luar biasa kepada Polri khususnya kepada bapak Kapolri Listyo Sigit, ternyata sudah ada direktorat mengenai perlindungan perempuan dan anak serta pemberantasan perdagangan orang," ucap Tantri.
"Di mana ini merupakan langkah yang maju bagi Polri yang benar-benar sudah membersamai kepada seluruh korban-korban yang sudah terlacak terutama kasus-kasus yang sedang beredar selama ini," sambungnya.
(Angkasa Yudhistira)