Ratusan Orang Diperintahkan untuk Meninggalkan Rumah Sakit Gaza Utara
Bursh mengatakan tentara telah memerintahkan 350 orang untuk meninggalkan Kamal Adwan menuju sekolah terdekat yang menampung keluarga-keluarga yang mengungsi. Mereka termasuk 75 pasien, pendamping mereka, dan 185 staf medis.
Abu El-Rish mengatakan tentara memindahkan pasien dan staf medis ke Rumah Sakit Indonesia, yang telah tidak beroperasi karena kerusakan parah dan telah dievakuasi oleh pasukan Israel sehari sebelumnya.
Rekaman yang beredar di media Palestina dan Arab, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan asap mengepul dari daerah Kamal Adwan.
Sebagian besar daerah di sekitar kota-kota utara Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya telah dibersihkan dari orang-orang dan dihancurkan secara sistematis, memicu spekulasi bahwa Israel bermaksud untuk menjadikan daerah itu sebagai zona penyangga tertutup setelah pertempuran di Gaza berakhir.
Israel mengatakan agresinya untuk mencegah militan Hamas berkumpul kembali tetapi akan mempertahankan kendali keamanan penuh atas Gaza setelah perang.
Pada Kamis, pejabat kesehatan mengatakan lima staf medis, termasuk seorang dokter anak, telah tewas akibat tembakan Israel di Kamal Adwan. Militer Israel mengatakan tidak mengetahui adanya serangan di rumah sakit tersebut dan bahwa laporan kematian tersebut akan diperiksa.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas nasib para penghuni rumah sakit tersebut.
Kampanye Israel melawan Hamas di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.300 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan di daerah kantong tersebut. Sebagian besar dari populasi yang berjumlah 2,3 juta orang telah mengungsi dan sebagian besar wilayah Gaza hancur.
(Erha Aprili Ramadhoni)