5 WNI Ditembak di Perairan Malaysia Diduga PMI Ilegal

Ari Sandita Murti, Jurnalis
Minggu 26 Januari 2025 14:31 WIB
Penembakan PMI di Malaysia (foto: freepik)
Share :

JAKARTA - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menduga, lima PMI yang ditembak oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia hingga membuat 1 orang meninggal dan 4 orang luka itu diduga melalui jalur unprocedural atau ilegal.

"Jadi kan ini di perairan Tanjung Rhu, bisa jadi mereka tengah meninggalkan Malaysia, status mereka diduga unprocedural, atau dari Indonesia menuju Malaysia," ujar Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani pada wartawan di Kantor Kementerian BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (26/1/2025).

Pasalnya, kata dia, 5 orang WNI itu pun tak membawa data diri mereka, yang mana hingga kini pihaknya masih menelusuri data-data korban dan keluarganya dibantu atase polisi di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia. Biasanya, PMI yang masuk ke ataupun meninggalkan Malaysia secara ilegal melintas dari daerah kawasan Sumatera, seperti Medan atau Tanjung Balai.

"Jadi kalau kita lihat perlintasan ini biasanya itu bisa pergi ke Medan ya Tanjung Balai, daerah-daerah sekitar Sumatera, ini adalah salah satu alur yang biasa digunakan oleh pekerja migran unprocedural," tuturnya.

 

Dia menambahkan, insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap 5 WNI itu terjadi Jumat, 24 Januari 2025 sekira pukul 03.00 pagi di perairan Tanjung Ruh, Malaysia. Saat itu, patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki 5 orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia Unprocedural. 

Akibatnya penembakan itu, 1 orang meninggal dunia, 1 orang mengalami luka kritis, dan 3 orang lainnya terluka. Kementerian BP2MI hingga kini masih menelusuri peristiwa tersebut secara detil.

"Kemananya (tujuan 5 WNI) belum tahu pasti, ini baru dugaan (unprocedural), tapi mereka ditemukan di perairan Tanjung Rhu. Kita informasinya belum semuanya terkumpul maksimal, bisa jadi mereka meninggalkan Malaysia atau menuju Malaysia. Tapi lokusnya adalah di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia," pungkasnya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya