Selanjutnya, Upacara Dugder akan resmi dimulai yang diawali dengan laporan dari komandan upacara. Kemudian, Wali Kota Semarang akan menyampaikan sambutan, yang dilanjutkan dengan pembacaan doa dalam bahasa Jawa. Momen puncak di Balai Kota akan disertai dengan wali kota memukul bedug sekira pukul 14.00 WIB, sebagai tanda datangnya bulan Ramadan.
Setelahnya, suasana semakin meriah dengan flashmob dari peserta Koordinator Satuan Pendidikan atau Korsatpen yang berlangsung di halaman Balai Kota. Wali kota kemudian akan melakukan seremoni pecah kendi dan pelepasan merpati sebagai simbol keberkahan dan harapan baik.
Setelah prosesi di Balai Kota selesai, sekira pukul 14.30 WIB, Pawai Budaya Dugder akan diberangkatkan menuju Masjid Agung Semarang (MAS) atau Masjid Kauman. Di sepanjang perjalanan, masyarakat dapat menyaksikan kemegahan iring-iringan pasukan merah putih, warak raksasa, rampak warak, serta berbagai komunitas budaya yang turut serta.
Setibanya di Masjid Agung Semarang (MAS), wali kota dan rombongan akan disambut oleh Ketua Takmir MAS. Setelah ramah tamah singkat, rombongan bersiap untuk salat Ashar berjamaah yang akan dilaksanakan pukul 15.16 WIB.
Usai salat, rangkaian prosesi berlanjut dengan pembacaan Suhuf Halaqah oleh wali kota, yang menjadi penanda spiritual datangnya bulan Ramadan. Prosesi ini kemudian diakhiri dengan pemukulan bedug sebagai puncak acara Dugderan di Masjid Agung Semarang.
Setelah prosesi di MAS selesai, rombongan bergerak menuju tujuan terakhir, yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Wali kota dijadwalkan tiba di lokasi pada pukul 16.10 WIB, diikuti dengan sambutan selamat datang dari Pengageng MAJT dan sambutan dari wali kota.