Ia juga meminta setiap dai melaporkan aktivitasnya dakwahnya, mengaktifkan media sosial, serta membuat laporan berbasis data untuk mengukur perubahan di masyarakat. Selain itu, ia berharap, para dai dapat memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat dan keluarga yang mereka bina.
Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi menambahkan, meningkatnya permintaan layanan keagamaan dari diaspora membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi kiblat dalam kajian dan praktik keislaman global.
Menurutnya, fenomena ini terlihat dari keberadaan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), yang memiliki 70 persen mahasiswa asing.
Ia juga mengungkapkan tantangan sosial dalam dakwah, seperti meningkatnya angka perceraian dan turunnya angka pernikahan.