MALANG - Satu terduga korban pelecehan seksual oknum dokter rumah sakit di Kota Malang, Jawa Timur mengalami rasa trauma. Korban berinisial A (30) warga Malang memendam rasa trauma sejak peristiwa dugaan pelecehan seksual yang dialaminya pada 2023.
Penasehat hukum A Tri Eva Oktaviani menuturkan, selama ini korban memendam hal itu karena tidak berani bersuara. Ketika ada kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa QAR, ia mencoba berkomunikasi ke QAR apakah oknum dokternya merupakan orang yang sama atau tidak.
"Pihak (korban) setelah viral terkait korban satunya korban yang kami dampingi berusaha untuk melakukan konfirmasi di rumah sakit. Ketika konfirmasi langsung bahwa terduga pelaku adalah pelaku yang sama dan itu sudah terkonfirmasi dari pihak rumah sakit juga sudah meminta maaf," ucap Tri Eva Oktaviani, ditemui saat laporan ke Polresta Malang Kota, Selasa (22/4/2025).
Saat mendatangi rumah sakit itu, A sempat ditawari penanganan psikologis oleh Rumah Sakit (RS) Persada, Malang, saat mengadukan hal tersebut. Tapi oleh A tawaran itu ditolaknya, karena A masih merasa trauma atas tindakan yang dialami di rumah sakitnya.
"Sempat ada tawaran dari rumah sakit terkait pemulihan psikologis tapi dari korban tidak bersedia, lebih baik dengan kami. Kami berusaha menghubungkan ke psikolog klinis, jaringan kami untuk kami rekomendasikan untuk rekam medisnya supaya ada pemberian psikologis dengan korban," tuturnya.
Selama beberapa tahun korban disebut Eva sapaan akrabnya, mengalami rasa trauma. Bahkan, saat ia memberikan keterangan oleh tim dari YLBHI Surabaya Pos Malang, A juga menangis beberapa kali.
"Korban trauma, ketika mendengar namanya atau melihat wajah orangnya menangis," kata Eva kembali.
A sendiri didampingi tim penasehat hukumnya melaporkan dugaan pelecehan seksual oknum dokter ke Polresta Malang Kota. A tiba sekitar pukul 10.28 WIB, dan langsung memasuki Ruangan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang.
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter berinisial AYP di RS Persada, Malang, menjadi perhatian publik. Tindakan ini terungkap berkat satu terduga korban berinisial QAR (31) bersuara di media sosial (medsos) Instagram @qorryauliarachmah, yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dokter di rumah sakit swasta di Kota Malang.
Terduga korban saat itu dirawat inap di Ruang Alamanda, RS swasta tersebut pada Selasa 27 September 2022 lalu didatangi seorang dokter berinisial AYP. Dokter yang ditemuinya di ruang IGD itu lantas masuk ke ruangan rawat inapnya.
Korban lantas diminta oleh terduga dokter ini membuka pakaian kimono yang didapat dari rumah sakit dengan alasan memeriksa kesehatannya, meski dokter yang bertugas bukanlah AYP.
Terduga pelaku juga sempat mendokumentasikan foto bagian tubuh sensitifnya dengan ponselnya, tapi oknum dokter itu beralasan ia hanya berkomunikasi dengan temannya melalui aplikasi WhatsApp. Korban juga sempat diperiksa di area sekitar dadanya cukup lama dengan stetoskop, dalam keadaan terbuka.
(Arief Setyadi )