Dua tahun kemudian dilakukan penggalian kembali. Raja mempunyai rencana untuk menyuruh dibuat sebuah kolam besar di belakang atau sekeliling Istananya. Beberapa bulan kemudian dikatakan bahwa Sultan Amangkurat I mulai pusing kepala lagi untuk membuat sebuah batang air di belakang istana kerajaannya.
Kemudian untuk kepentingan pembangunan keraton, dibuatlah sebuah bendungan yang tidak hanya untuk mengendalikan air danau, melainkan juga berfungsi melindungi keraton di sebelah selatan dan timur dari banjir.
Pada tahun 1659 danau itu diperluas, dengan sebagian dari sebelah timur alun-alun. Setelah itu bendungan yang lama dibobol. Pada tahun 1661 dicoba untuk mengalirkan air tidak hanya di sebelah selatan dan timur, tetapi juga di sebelah utara dan barat. Pekerjaan yang sangat luas ini membutuhkan 300.000 tenaga kerja paksa.
Sayang pada sekitar tahun 1661 dikabarkan dari utusan Belanda musim hujan datang dengan dahsyat. Alhasil proyek itu pun berantakan. Lumbung besar itu dihantam banjir bandang, sehingga banyak orang kekurangan beras.
Tak hanya itu, Bendungan Besar pun juga disapu bersih oleh banjir itu. Baru pada tahun 1663 pekerjaan pada bangunan air itu dapat dimulai kembali dan diselesaikan dengan baik.
(Awaludin)