Wamen Ferry: Kopdes Komitmen Prabowo Jadikan Koperasi Soko Guru Perekonomian Nasional

Felldy Utama, Jurnalis
Kamis 24 April 2025 21:54 WIB
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Joko Juliantono/Okezone
Share :

JAKARTA –Program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih tidak dirancang untuk kepentingan politik menjelang Pemilu 2029. Program ini disebutnya murni untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa dan bukan untuk dukungan politik.

Demikian diutarakan Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono dalam wawancara di kanal YouTube Hendri Satrio Official, dikutip Kamis (24/4/2025).

"Saya rasa relatif ini sangat jauh dari politik, karena ini sebenarnya lebih cenderung ke ekonomi,” kata Ferry.

Politikus Partai Gerindra ini dengan tegas membantah anggapan spekulasi tentang motif politik muncul seiring rencana pembentukan 80 ribu koperasi di seluruh Indonesia.

Dia juga menjelaskan bahwa dana operasional sepenuhnya untuk operasional koperasi, seperti pembangunan kantor, simpan-pinjam, apotek desa, klinik, gudang, hingga transportasi.

"(Dana Rp 5 miliar per koperasi) itu kan untuk kegiatan operasional koperasi desanya. Dan keberadaannya akan dirasakan manfaatnya, bukan untuk Pak Prabowo, bukan untuk saya, bukan untuk kita-kita nih, tapi buat masyarakat desa," ujarnya.

Menurut dia, Koperasi Merah Putih merupakan wujud komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.

Program ini dirancang untuk memberikan manfaat langsunt bagi masyarakat desa, seperti memutus ketergantungan masyarakat desa dari pinjaman online dan rentenir, atau menyediakan obat generik serta layanan kesehatan terjangkau, dan mendukung distribusi pupuk, benih, serta hasil pertanian.

“Kegunaan koperasi desa ini akan menghilangkan praktik rentenir, ketergantungan dari pinjaman online yang sekarang mencekik,” tuturnya.

 

Untuk mencegah penyalahgunaan, Ferry menjelaskan bahwa koperasi dikelola melalui musyawarah desa yang demokratis, melibatkan ibu-ibu dan pemuda, sehingga tidak dicampuri urusan politis elit lokal seperti kepala desa atau lainnya.

Ia juga menyebut rencana penunjukan manajer profesional dengan seleksi transparan, didukung pelatihan dan pendampingan.

“Apa pun yang nanti dirasakan langsung oleh masyarakat dari keberadaan koperasi desa ini, manfaatnya akan ke masyarakat desa,” kata dia.

Ferry menambahkan, Koperasi Merah Putih adalah kesempatan sejarah untuk menghidupkan semangat gotong royong dan membangkitkan ekonomi pedesaan, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.

 

Program ini didukung Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, melibatkan lebih dari 15 kementerian dan lembaga untuk memastikan keberhasilan implementasi. Ia menegaskan bahwa koperasi ini milik masyarakat desa, bukan pemerintah desa atau pihak tertentu.

“Koperasi Desa Merah Putih ini adalah milik desa, bukan milik pemerintah desa, tapi milik desa, artinya pemerintah dan masyarakat desanya,” pungkasnya.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya