“Seluruh sekolah di Indonesia ada 330.000. Kita baru bisa memperbaiki sekitar 11.000 sekolah. Ini belum cukup,” kata Prabowo. Ia menyebut anggaran senilai hampir Rp17 triliun sudah disiapkan, namun karena keterbatasan, skala renovasi masih harus ditingkatkan secara bertahap.
Melalui PHTC, perbaikan fisik sekolah akan dibarengi dengan program digitalisasi, salah satunya pemasangan Smart TV pembelajaran di seluruh ruang kelas, termasuk di daerah terpencil.
“Nanti kita akan kumpulan beberapa ratus guru terbaik, dia akan mengajar di seluruh Indonesia. Sasaran saya, pertengahan 2026 semua sekolah bisa menerima TV-TV tersebut,” lanjut Prabowo.
Lebih dari sekadar teknologi dan bangunan, Prabowo juga menekankan pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.
“Para pejabat, para birokrat, diangkat, dibiayai oleh negara, digaji oleh negara. Hendaknya anggaran untuk rakyat, untuk pelayanan rakyat, jangan diselewengkan, jangan dikorupsi dengan segala akal,” tegasnya.
(Khafid Mardiyansyah)