JAKARTA – Pemerintah memasang stairlift di Candi Borobudur, Yogyakarta untuk menunjang kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron akhir Mei 2025. Selepas itu, pemerintah diminta untuk tidak mencopotnya.
Menurut Panitia Waisak Nasional di Borobudur, Jandi Mukianto, fasilitas tersebut krusial karena dapat meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia. Sehingga mereka juga bisa menikmati dan mengenal sejarah Borobudur.
“Pemasangan stairlift di Candi Borobudur bukan hanya soal akses fisik, tetapi juga tentang mewujudkan inklusivitas. Saya berharap fasilitas ini menjadi karma baik, memungkinkan penyandang disabilitas dan lansia untuk belajar serta menyaksikan langsung keagungan sejarah Nusantara,” ujar Jandi lewat siaran persnya, Selasa (27/5/2025).
Namun, struktur tangga candi yang curam yang sering kali menjadi kendala bagi pengunjung dengan kebutuhan khusus. Pemasangan stairlift diharapkan dapat mengatasi hambatan ini, sekaligus menjadikan Borobudur sebagai destinasi yang lebih inklusif.
Fasilitas serupa juga diterapkan di sejumlah situs warisan dunia UNESCO. Misalnya, Acropolis di Athena, Yunani, dilengkapi lift miring yang menawarkan akses mudah dan pemandangan panorama bagi penyandang disabilitas.
Kemudian, Colosseum di Roma, Italia menyediakan lift untuk mengakses lantai pertama, memungkinkan pengunjung dengan kursi roda menikmati situs bersejarah tersebut. Bahkan, Pulau Robben di Afrika Selatan menawarkan tur dengan rute yang ramah disabilitas, termasuk jalur khusus untuk pengguna kursi roda.
“Candi Borobudur bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga warisan dunia. Dengan menyediakan fasilitas seperti stairlift, kita tidak hanya menghormati nilai sejarahnya, tetapi juga memastikan bahwa semua orang, tanpa terkecuali, dapat merasakan keajaiban situs ini,” katanya.
Ia berharap pemerintah dan pengelola Borobudur segera mengimplementasikan rencana tersebut dengan memastikan pemasangan stairlift dilakukan dengan mempertimbangkan pelestarian estetika dan integritas struktural candi. Dukungan berbagai pihak, termasuk komunitas internasional, diharapkan dapat mempercepat realisasi stairlift yang akan membuat Borobudur menjadi teladan destinasi wisata inklusif di kawasan Asia.
(Arief Setyadi )