MALANG - Terowongan Karangkates menjadi daerah ikonik di wilayah Malang selatan dalam jalur perkeretaapian di Jawa Timur. Sejumlah kereta api (KA) baik jarak jauh dan KA Commuter Line atau lokal yang melintasi wilayah Malang bagian selatan dan Blitar, selalu melintasi terowongan ini.
Lokasinya terletak di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, yang menjadi jalur perbatasan antara Kabupaten Malang dan Blitar. Di sini terdapat dua terowongan yang dibangun di bawah Bendungan Karangkates, yang dibangun sekitar tahun 1965-an.
Pemerhati perkeretaapian, Tjahjana Indra Kusuma menuturkan, sebelum Bendungan Karangkates dan Bendungan Lahor dibangun, rel kereta api jalur Malang - Blitar, memang sudah ada terlebih dahulu. Rel itu membentang menghubungkan antara dua wilayah kabupaten yang dipisahkan oleh Sungai Brantas.
"Lebih dahulu dibangun jalur rel kereta apinya. Kalau yang bendungan itu akan dibangun dekat halte Pohgajih awalnya. Kemudian karena untuk PLTA dengan lebih mudah mobilitas timbunannya dan batuan penyangga lebih mendukung, maka dibangun di tempat sekarang," kata Tjahjana Indra Kusuma kepada Okezone.
Menurutnya, pembangunan terowongan kala itu dilakukan karena saat pembangunan bendungan terjadi genangan air yang ada di jalur kereta api antara Sumberpucung dan Pogajih. Bendungan Karangkates sendiri dibuat untuk keperluan pembangkit listrik, pengendalian banjir, dan irigasi, pada tahun 1961.
"Pemerintah harus merelokasi trase jalur kereta api ke utara bendungan. Trase baru ini memerlukan dua terowongan, salah satunya ialah Terowongan Karangkates," ucapnya.
Pembuatan terowongan baru dimulai pada Februari 1965. Namun karena kendala biaya, proyek terhenti dan baru dilanjutkan pada 1967. Selama proses pembuatan Terowongan Karangkates 1 dan 2, dibuat dengan alat sederhana saat itu dibantu ledakan terukur dengan dibor terlebih dahulu batunya. Hancuran ledakan digali, dan diangkut keluar secara manual dengan lori atau conveyor (roda mekanis berlantai angkut).
"Kendala utama pengalihan rute adalah harus menabrak atau menerobos bukit dengan solusi membuat dua buah terowongan sepanjang total 1,2 kilometer, dari keseluruhan 4 kilometer lintasan yang harus direlokasi. Permukaan dalam terowongan diberi cover atau selimut beton bertulang pre-cast penahan runtuh," terangnya.
Relokasi jalur kereta api beserta kedua terowongannya diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik serta Menteri Perhubungan pada 1 April 1970. Menariknya, dari catatan sejarah perkeretaapian yang dimilikinya, Terowongan Karangkates 1 sepanjang 850 meter dan Terowongan Karangkates 2 sepanjang 400 meter, merupakan terowongan kereta pertama yang dibuat pasca kemerdekaan.
"Terowongan Karangkates adalah terowongan kereta api yang dibangun setelah Indonesia merdeka, bisa dikatakan yang pertama dibuat setelah kemerdekaan," ungkap dia.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arief menyatakan, setidaknya ada 30 perjalanan kereta setiap harinya melintasi jembatan yang eksotis pemandangannya ini. Beberapa kereta api seperti KA Malabar, KA Gajayana, KA Brawijaya, dan berbagai KA lainnya yang melayani rute dari dan menuju kota-kota besar seperti Malang, Blitar, Kediri, hingga Bandung, melintasi jembatan ini.
"Setiap harinya jembatan ini dilalui 30 perjalanan KA yang terdiri dari 18 KA jarak jauh, 10 KA lokal, dan 2 KA barang," kata Luqman Arief terpisah.
(Awaludin)