Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Rabu 25 Juni 2025 12:57 WIB
Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran (Maxar/Reuters)
Share :

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyerang situs nuklir Iran pada akhir pekan lalu. Namun, menurut intelijen AS, serangan udara itu tidak menghancurkan kemampuan nuklir Iran dan hanya menundanya beberapa bulan.

1. Gagal Hancurkan Nuklir Iran

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan selama akhir pekan, pengerahan bom seberat 30 ribu pon oleh AS telah "melenyapkan" program nuklir Iran. 

Namun, klaim tersebut tampaknya bertentangan dengan penilaian awal oleh salah satu badan intelijen pemerintahannya. Hal ini menurut tiga orang yang mengetahui masalah tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters, dikutip Rabu (25/6/2025).

Salah satu sumber mengatakan, stok uranium Iran yang diperkaya belum dihilangkan. Sumber menyatakan, program nuklir negara itu, yang sebagian besar terkubur jauh di bawah tanah, mungkin hanya mengalami kemunduran satu atau dua bulan. 

Sementara Iran mengatakan penelitian nuklirnya ditujukan untuk produksi energi sipil.

Di sisi lain, Gedung Putih mengatakan penilaian intelijen itu "salah besar." Menurut laporan yang dibuat Badan Intelijen Pertahanan, serangan itu menutup pintu masuk ke dua fasilitas. Namun, tidak meruntuhkan bangunan bawah tanah, kata salah satu orang yang mengetahui temuannya.

Beberapa sentrifus masih tetap utuh setelah serangan, lapor Washington Post. Laporan ini mengutip sumber yang mengetahui hal itu. 

Pemerintahan Trump mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, serangan akhir pekannya terhadap fasilitas nuklir Iran telah "melemahkan" program nuklir Iran.

2. Gencatan Senjata dan Klaim Menang

Iran dan Israel mengisyaratkan perang udara antara kedua negara telah berakhir. Keduanya sepakat gencatan senjata setelah perang selama 12 hari. 

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya telah berhasil mengakhiri perang dalam apa yang disebutnya sebagai "kemenangan besar," menurut media Iran. Pezeshkian juga mengatakan kepada Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman bahwa Teheran siap untuk menyelesaikan perbedaan dengan AS, menurut kantor berita resmi IRNA.

 

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya telah meraih kemenangan yang dapat tersebut bertahan hingga generasi mendatang. 

"Kami meraih kemenangan bersejarah. Kemenangan ini akan bertahan selama beberapa generasi," ujarnya.

Perang bermula saat Israel melancarkan serangan udara mendadak pada 13 Juni. Serangan itu menyasar fasilitas nuklir Iran dan menewaskan komandan militer tinggi. Serangan ini menjadi pukulan terburuk bagi Republik Islam tersebut sejak perang tahun 1980-an dengan Irak.

Iran, yang menyangkal mencoba membangun senjata nuklir, membalas dengan rentetan rudal di lokasi dan kota militer Israel. 

Pihak berwenang Iran mengatakan 610 orang tewas di negara mereka akibat serangan Israel dan 4.746 orang terluka. 

Sementara serangan balasan Iran menewaskan 28 orang di Israel. Ini merupakan pertama kalinya pertahanan udaranya ditembus oleh sejumlah besar rudal Iran.


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya