BANYUWANGI - Tim Basarnas melakukan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya meluas hingga ke area selatan, tepatnya di Alas Purwo di pesisir selatan Banyuwangi. Usai menemukan barang-barang seperti dua buah pelampung.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto mengakui, ada temuan kembali dari bagian dari KMP Tunu Pratama Jaya, yakni jaket pelampung yang terlihat mengapung di laut lepas pukul 13.28 WIB, Senin 7 Juli 2025. Temuan ini bahkan lebih jauh lagi tepatnya berjarak 32 mil laut dari lokasi kejadian atau kurang lebih 51 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).
"Helikopter Basarnas HR 3606 telah melihat 2 buah pelampung yang diduga milik KMP Tunu Pratama Jaya. Lokasi penemuan pelampung ini di sekitar perairan Taman Nasional Alas Purwo, di koordinat 8° 40' 12.34" S 114° 35' 30.85" E," kata Ribut Eko Suyanto, Selasa (8/7/2025).
"SRU udara melakukan pencarian di atas wilayah perairan selat Bali, hingga ke selatan, di perairan Muncar dan Alas Purwo. Sebanyak tiga Alut SAR digunakan, yaitu helikopter HR 3606 BASARNAS, helikopter Bell 429 POLRI, dan pesawat Cesna 217 API Banyuwangi," tuturnya.
Pencarian hari keenam ini kian melibatkan banyak personel, termasuk gabungan dari beberapa instansi pemerintah dan perusahaan swasta, tak ketinggalan beberapa relawan, warga sekitar, hingga nelayan di seluruh pesisir pantai baik dari sisi Banyuwangi dan Jembrana. Bahkan regu pencarian laut sudah mencari sekitar kawasan perairan Semenanjung Blambangan.
"SRU laut telah melakukan pencarian di laut, mulai perairan utara dari lokasi kejadian hingga ke arah selatan, mencapai semenanjung Blambangan. Luas daerah peraian yang disisir sejauh sekitar 25 mil laut," ucapnya.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya sekitar pukul 23.15 WIB Rahu (2/7/2025) atau 00.15 WITA pada Kamis (3/7/2025) muncul kode merah dari tim operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nahkoda kapal lain, terhadap. KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal.
Sekitar pukul 00.19 WITA KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami black out alias insiden di tengah laut. Total ada sebanyak 53 penumpang dalam manifes, dan 12 kru kapal yang bertugas. Kapal itu juga membawa 22 kendaraan berbagai macam jenis.
Proses pencarian dilakukan setiap hari sejak pukul 07.00 hingga 19.00 WIB. Tapi operasi pencarian itu juga memperhatikan cuaca yang dinamis di Selat Bali. Hingga Senin malam (7/7/2025) sebanyak 38 orang ditemukan, dimana 30 orang dinyatakan selamat, 8 orang tewas, serta sisanya 27 orang masih dalam pencarian.
Proses pencarian pun dilakukan hingga hari hari ini melibatkan ratusan personel gabungan, baik dari laut, darat, dan udara. Penyisiran dari laut dilakukan mulai perairan Tanjungwangi, yang jadi perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo hingga ke selatan.
Hal serupa juga pencarian di laut di Selat Bali, yang mengarah hingga ke pesisir selatan tepatnya di Pebuahan Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yang berjarak lebih dari 60 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk Bali.
(Awaludin)