JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengebom Moskow dan Beijing dalam sebuah rekaman audio yang dirilis oleh CNN. Audio itu direkam saat Trump berbicara di sebuah penggalangan dana tertutup pada 2024, tentang percakapannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.
Rekaman audio yang dirilis CNN berasal dari penggalangan dana pada 2024 di New York dan Florida untuk kampanye presiden keduanya. Audio tersebut diperoleh oleh jurnalis Josh Dawsey, Tyler Pager, dan Isaac Arnsdorf yang menggambarkan percakapan tersebut dalam buku mereka, “2024”.
Trump terdengar menggambarkan percakapan dengan Putin dan Xi sambil berargumen bahwa, tidak seperti mantan Presiden Joe Biden, ia akan mencegah konflik di Ukraina dan Gaza jika ia menjadi presiden.
Dalam rekaman itu, Trump mengatakan dia memperingatkan Putin bahwa AS akan mengebom Moskow jika Rusia menyerang Ukraina. Dia juga menyampaikan peringatan serupa kepada Presiden Xi Jinping jika China menginvasi Taiwan.
"Dengan Putin, saya bilang, 'Kalau Anda masuk ke Ukraina, saya akan mengebom habis-habisan Moskow,'" Trump terdengar berkata dalam rekaman tersebut, menceritakan versinya sendiri tentang percakapannya dengan Putin, sebagaimana dilansir Newsweek, Kamis (9/7/2025).
"Lalu saya bersama Presiden Xi dari China. Saya bilang hal yang sama kepada mereka, saya bilang, 'Kalau Anda masuk ke Taiwan, saya akan mengebom habis-habisan Beijing.' Dia pikir saya gila,” lanjut Trump dalam rekaman tersebut.
Ketika dihubungi untuk dimintai komentar, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "seperti yang berulang kali dikatakan Presiden Trump, Rusia tidak pernah berani menginvasi Ukraina saat ia menjabat. Itu hanya terjadi saat Biden menjabat."
Trump telah berulangkali mengatakan bahwa jika ia menjadi presiden, Putin tidak akan menginvasi Ukraina. Dia juga sesumbar dapat menghentikan perang di Ukraina dalam 24 jam setelah menjabat, upaya yang masih belum terlihat hasilnya lebih dari enam bulan sejak Trump mengambil sumpahnya di Gedung Putih.
Meski telah berusaha untuk memperbaiki hubungan AS dengan Rusia, Trump juga semakin kritis dengan mandeknya upaya mencapai perdamaian di Ukraina, dan mengkritik Putin atas penolakannya terhadap usulan gencatan senjata Washington.
Dirilisnya rekaman audio di mana Trump mengancam pengeboman Moskow dan Beijing berpotensi memunculkan reaksi dari China dan Rusia. Pernyataan ini juga kemungkinan akan dikaji lebih serius di kedua negara tersebut.
Rekaman audio tersebut muncul di tengah rasa frustasi Trump terhadap penolakan Rusia terkait kesepakatan damai di Ukraina. Trump telah mengeluh bahwa Putin melemparkan "banyak omong kosong" ke AS terkait konflik di Ukraina.
Pada Senin (7/7/2025), Trump telah menjanjikan pengiriman bantuan militer yang sempat terhenti untuk Ukraina. Janji itu disampaikan setelah serangan besar-besaran Rusia ke beberapa kota Ukraina termasuk Kyiv dalam beberapa hari terakhir.
(Rahman Asmardika)