Sidang Korupsi Importasi Gula, Tom Lembong Sindir Jaksa: Seperti Bersikeras Bumi Itu Datar!

Jonathan Simanjuntak, Jurnalis
Sabtu 12 Juli 2025 07:51 WIB
Terdakwa Tom Lembong (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong menuding jaksa penuntut umum (JPU) berusaha memutarbalikkan aturan hukum, dalam kasus dugaan korupsi importasi gula yang menjeratnya.

Pernyataan itu disampaikan Tom seusai pembacaan replik jaksa atas pleidoi dirinya dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, pada Jumat 11 Juli 2025. 

Ia menyindir bahwa jaksa justru menggali lubang lebih dalam alih-alih keluar dari kesalahan hukum yang sudah dibuat.

"Kalau jatuh ke dalam lubang, langkah pertama adalah berhenti menggali. Tapi jaksa dalam repliknya malah terus menggali, masuk makin dalam, bukan keluar," kata Tom.

Untuk menggambarkan argumennya, Tom mengibaratkan dirinya membawa korek telinga, tetapi dipidanakan menggunakan aturan larangan membawa korek api ke dalam pesawat.

"Aturannya melarang korek api, tapi saya diproses karena membawa korek telinga. Saya bilang ini korek telinga, tapi jaksa tetap ngotot karena yang dilarang korek api. Jadi serba nggak nyambung," tambahnya.

 

Tom juga menyentil logika jaksa dengan menyebut pendekatan hukum yang digunakan seperti kepercayaan bahwa "bumi itu datar" bertentangan dengan fakta dan logika.

"Kami sudah ajukan fakta, realitas, logika, dan matematika. Tapi mereka tetap ngotot bumi itu datar. Bahkan dianggap fakta karena kalau nyetir 1.000 km nggak terasa ada lengkungan bumi," ujarnya dengan nada menyindir.

Lebih lanjut, Tom menilai semua tuduhan jaksa sudah dipatahkan oleh keterangan saksi dalam 20 kali persidangan, namun jaksa tetap bersikukuh.

"Kalau semua fakta diabaikan, logika ditolak, apakah kasus ini benar-benar soal hukum dan keadilan? Atau ada motivasi lain? Masyarakat yang menilai," pungkasnya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya