Ketua DPR Soroti 10 Pegawai RSUD Syamsudin SH Sukabumi Positif Narkoba!

Achmad Al Fiqri, Jurnalis
Selasa 19 Agustus 2025 20:25 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pentingnya profesionalitas dan etika bagi setiap tenaga kesehatan (nakes), termasuk untuk terbebas dari jerat narkoba.

Sebagai pelayan masyarakat, ia mengingatkan bahwa nakes memiliki tanggung jawab memberikan yang terbaik, baik dari sisi profesionalitas, kinerja, maupun kode etik.

“Setiap orang yang datang ke rumah sakit datang dengan harapan. Ada yang ingin sembuh dari sakit, ada orang tua yang berharap anaknya sehat kembali, ada keluarga yang cemas menunggu kabar baik,” ujar Puan, Selasa (19/8/2025).

Pernyataan ini disampaikan menyusul kasus 10 pegawai RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang dinyatakan positif narkoba. Menurut Puan, kasus ini harus menjadi pelajaran sekaligus momentum untuk memperkuat pelayanan kesehatan nasional.

 

Puan menilai, peristiwa tersebut tidak hanya mencoreng nama baik rumah sakit, tetapi juga mencederai rasa aman masyarakat yang mempercayakan kesehatan mereka kepada tenaga medis.

"Bayangkan perasaan pasien jika mengetahui tenaga kesehatan justru terjerat narkoba. Rasa percaya bisa hilang, dan ini berbahaya bagi ikatan antara masyarakat dan institusi kesehatan. Nakes harus bebas dari narkoba,” tegasnya.

Ia menekankan agar pihak rumah sakit mengambil langkah cepat dan transparan agar masyarakat kembali merasa aman saat berobat. "Kepercayaan publik adalah modal utama pelayanan kesehatan," ujarnya.

Puan juga menyoroti perlunya perlindungan bagi tenaga medis dari tekanan kerja, karena salah satu motif penggunaan narkoba berawal dari masalah keluarga.

"Tekanan fisik dan mental tenaga medis sangat berat, apalagi di daerah. Dibutuhkan dukungan nyata berupa konseling, pendampingan psikologis, dan kesejahteraan yang memadai agar mereka tidak mencari jalan yang salah," sebut Puan.

 

Mantan Menko PMK ini menekankan perlunya komitmen bersama untuk memberantas dan membebaskan diri dari narkoba, khususnya bagi tenaga medis dan unsur pelayanan kesehatan lainnya.

"Dunia kesehatan tidak boleh ternodai oleh narkoba," tegas perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI tersebut.

Puan mendorong pengawasan internal ketat dan kerja sama erat dengan BNN, pemerintah daerah, serta organisasi profesi medis, agar rumah sakit menjadi zona bersih narkoba dan tetap fokus pada kualitas pelayanan.

Lebih lanjut, Puan menegaskan pembangunan kesehatan tidak hanya soal fisik rumah sakit atau jumlah alat medis. Hal yang lebih penting adalah memastikan dokter, perawat, dan tenaga medis sehat, berintegritas, dan mampu memberikan pelayanan dengan hati.

“Pelayanan kesehatan bukan sekadar urusan medis. Ini tentang rasa aman, rasa percaya, dan rasa kemanusiaan. Tugas kita adalah memastikan setiap pasien datang dengan harapan, dan pulang dengan rasa lega karena dilayani tenaga medis yang profesional dan bebas narkoba,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, sepuluh pegawai RSUD Syamsudin Kota Sukabumi dinyatakan positif narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza). Lima di antaranya merupakan perawat. Hasil ini diperoleh setelah skrining program kesehatan dan keselamatan kerja yang rutin digelar rumah sakit. Plt Direktur Utama RSUD Syamsudin, Yanyan Rusyandi, menyebut motif para pegawai menggunakan napza beragam, mulai dari masalah keluarga hingga coba-coba.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya