Terungkap! Ini Percakapan Intel BAIS TNI yang Diamankan Brimob saat Demo

Danandaya Arya putra, Jurnalis
Jum'at 05 September 2025 17:23 WIB
Anggota BAIS ditangkap Brimob saat demo di Jakarta (Foto: Danandaya Arya Putra/Okezone)
Share :

JAKARTA – Prajurit TNI yang merupakan anggota Badan Intelijen Strastegis (BAIS) Mayor SS sempat diamankan anggota Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis 28 Agustus 2025. Saat itu, Mayor SS dicurigai sebagai massa aksi karena hadir tanpa menggunakan pakaian dinas.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menjelaskan Mayor SS telah menyampaikan bahwa dirinya sedang bertugas kepada personel Brimob.

"Nah, di sini ada percakapan antara rekan Brimob dan Mayor SS. Percakapan itu yaitu dari Brimob menyampaikan—tertua Brimob—'Kamu itu ikut-ikutan demo!' dengan nada suara tinggi. Kemudian dijawab (oleh Mayor SS), 'Saya tidak ikut demo, Pak.' Lanjut (Brimob): 'Kamu ngapain di sini kalau tidak ikut demo?'" kata Freddy dalam konferensi pers di Puspen Mabes TNI, Jakarta, Jumat (5/9/2025).

"Lalu (Mayor SS menjawab), 'Maaf, Bapak, saya sedang menjalankan tugas.' Brimob kembali bertanya: 'Kamu tugas apa? Kamu dari mana?' Dijawab (Mayor SS): 'Saya dari BAIS'," sambungnya.

"Yang tertua dari Brimob melihat surat tugas personel BAIS tersebut, lalu memerintahkan anggotanya untuk mengambil dokumentasi foto bersama Mayor SS. Kemudian menyampaikan, 'Siapa yang tertua di kelompokmu?' Dijawab (Mayor SS): 'Yang tertua di kelompok saya, Pak.'” ucap Freddy.

Ia menegaskan pada malam itu, Mayor SS tidak dilakukan penahanan. Dalam kesempatan itu, Mayor SS juga menjelaskan bahwa dirinya selalu berada di belakang pasukan Brimob selama aksi demo berlangsung.

"Selanjutnya personel BAIS tersebut dilepas dari pegangan. Kemudian, Mayor SS menyampaikan, ‘Maaf Pak, saya dari tadi di belakang pasukan Brimob,’ sehingga alur perjalanannya dia tahu, karena posisinya memang di belakang pasukan Brimob, karena sedang melaksanakan tugas juga," katanya.

Freddy pun membantah tuduhan bahwa kehadiran Mayor SS saat demo adalah sebagai provokator atau perusuh. Ia menegaskan Mayor SS memang sedang melaksanakan tugas intelijen bersama rekannya.

"Oleh karena itu, di mana pun situasi yang sekiranya mengancam, pasti akan ada rekan-rekan kita di situ, bertugas melakukan tugas negara. Saat itu, ia berada di sektor flyover Slipi, Jakarta Barat, bersama empat orang anggota," sambung Freddy.

Kronologi

Peristiwa ini bermula saat massa terlibat bentrok dengan pasukan Brimob di bawah flyover Slipi dan akhirnya dipukul mundur ke Jalan Raya Pejompongan pada Kamis 28 Agustus sore.

Pada pukul 22.00–22.30 WIB, massa yang dipukul mundur terbagi dalam dua kelompok hingga mencapai pertigaan Pejompongan dan Bendungan Hilir (Benhil). Situasi ini membuat Mayor SS dan rekannya berpindah mengikuti dari belakang pasukan Brimob yang mengarah ke Pejompongan.

Namun, saat sedang memantau unjuk rasa di area SPBU, Mayor SS terpisah dari rekannya sejauh sekitar 50 meter akibat gas air mata.

"Pada saat terpisah, Mayor SS duduk di atas motor yang sedang parkir di lokasi pom bensin. Selanjutnya, rombongan Brimob yang mengendarai sepeda motor patroli tiba-tiba datang. Yang tertua di kelompok pasukan Brimob tersebut menarik Mayor SS, dan ia bersama anggotanya dibawa ke arah mobil rantis," ucap Freddy.

Kejadian itu pun viral dengan narasi liar, seperti diunggah akun X @kliperano yang menyebut adanya intel TNI yang ditangkap Polri. "Polisi tangkap provokator demo di Pejompongan… ternyata intel TNI. Mayor Infanteri Sudi Suwarno, anggota BAIS lengkap dengan izin senjata, ketahuan ikut memprovokasi massa," tulis akun tersebut.

Unggahan itu juga menyertakan empat foto, salah satunya menampilkan pria berbaju hijau yang disebut sebagai anggota TNI, sedang diamankan oleh personel Brimob Polri.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya