Oknum TNI Lepas Tembakan di Bank BUMN Nyaris Mengenai Anggota Intel Kodim

GOWA – Insiden mengejutkan terjadi di salah satu bank milik BUMN di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang oknum TNI aktif berinisial Praka S-I melepaskan tembakan di area pos keamanan bank dan nyaris mengenai anggota intel Kodim 1409/Gowa, Serda F.

Kejadian mencekam ini terekam kamera pengawas (CCTV) dan langsung memicu kepanikan di lokasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, motif penembakan diduga kuat berkaitan dengan kondisi kejiwaan pelaku yang mengalami tekanan mental akibat terjerat judi online dan lilitan utang.

"Pelaku diduga mengalami gangguan psikologis karena diduga terlilit utang dari judi online. Ini yang memicu tindakan nekatnya," ungkap Dandim 1409 Gowa, Letkol Inf. Heri Kuswanto, kepada awak media, Jumat (26/9/2025).

kejadian bermula ketika Praka S-I datang ke bank sambil membawa senjata api laras panjang. Ia sempat mengamuk di pos keamanan karena gagal menemui kepala cabang bank.

Saat itu, Serda F dari satuan intel Kodim 1409 datang untuk meredakan situasi dan mengamankan pelaku. Namun, alih-alih menyerah, Praka S-I justru melepaskan tembakan ke arahnya.

Beruntung, peluru tersebut tidak mengenai target. Serda F berhasil menghindar dan bersama timnya segera membekuk Praka S-I, lalu mengamankan senjata api yang dibawanya agar tidak menimbulkan korban lebih lanjut.

Pasca penangkapan, Praka S-I langsung diserahkan ke kantor Polisi Militer (POM) untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Sementara itu, korban dalam kondisi sehat dan tidak mengalami luka sedikit pun.

Heri menegaskan tindakan Praka S-I telah melanggar aturan militer karena membawa senjata api keluar dari kesatuan tanpa izin.

"Kami akan menindak sesuai prosedur hukum militer yang berlaku. Membawa senjata tanpa izin, apalagi digunakan untuk mengancam atau menyerang, adalah pelanggaran berat," tegas Heri.

TNI masih mendalami kondisi kejiwaan pelaku serta latar belakang utang yang ditimbulkan akibat kecanduan judi online. Kasus ini menjadi peringatan serius akan bahaya laten judi daring yang mulai menyasar aparat keamanan sekalipun.

(Fetra Hariandja)