"(PPP) partai yang dijadikan oleh para pemimpin-pemimpin kita, partai yang menjaga Indonesia dari lahirnya sampai saat ini. Eksponen kita fusi PPP menolak politik transaksional karena sudah keluar dari spirit perjuangan PPP," tegasnya.
Eksponen Fusi 1973, kata Husnan, dengan tegas menolak politik transaksional yang dinilai telah menjauhkan PPP dari semangat perjuangan awalnya. Mereka juga mengajak seluruh elemen umat untuk bersama-sama menjaga dan merawat PPP sebagai warisan politik Islam Indonesia.
"Dengan semangat persatuan dan doa yang tulus, marilah kita jaga dan merawat Partai Persatuan Pembangunan sebagai amanah sejarah," ujarnya.
Husnan pun menegaskan para Eksponen Fusi 1973, juga mendesak pelaksanaan muktamar ulang sebagai langkah konkret menyelesaikan dualisme dan mengembalikan marwah partai. "Kita meminta dan kita akan mengulang kembali Muktamar ke-10," pungkas Husnan.
(Fetra Hariandja)