JAKARTA - Massa aksi yang tergabung dalam API-Palestina (Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina) menggelar aksi bela Palestina di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Minggu (12/10/2025). Bendera negara-negara yang mendukung solusi dua negara (two state solution) berkibar bersanding dengan Bendera Merah Putih dan Palestina.
Pemandu acara pun menyerukan hal itu, sebagai solidaritas bersama dukungan terhadap solusi dua negara (two state solution) sebagai solusi kemerdekaan Palestina.
“Di sini juga akan dibagikan oleh panitia 151 bendera negara yang mendukung kemerdekaan Palestina,” ucap pembawa acara.
Adapun sejumlah bendera yang dikibarkan yakni Malaysia, Inggris, Rusia, dan Yordania.
Sebelumnya, Hamas mengumumkan perang melawan Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah berakhir. Pengumuman ini disampaikan pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya, Kamis malam.
Al-Hayya juga mengatakan rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menandai dimulainya gencatan senjata permanen.
Dalam pidato untuk warga Gaza yang disiarkan televisi, al-Hayya mengatakan Hamas telah menerima beberapa jaminan dari Washington dan mediator lain bahwa permusuhan dengan Israel tidak akan berlanjut. "Hamas menangani rencana presiden Amerika secara bertanggung jawab," katanya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (10/10/2025).
Dia menyampaikan respons kelompok perlawanan Palestina atas proposal perdamaian 20 poin Trump bertujuan untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut. Dia tidak merinci sifat respons tersebut, tetapi mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai di Sharm el-Sheikh, Mesir, mencakup penyediaan bantuan kemanusiaan bagi wilayah kantong Palestina tersebut, pembukaan perbatasan Rafah, dan pertukaran tahanan.
"Semua pihak mengonfirmasi bahwa perang telah sepenuhnya berakhir," katanya, seraya berjanji untuk bekerja sama dengan seluruh kekuatan nasional dan Islam guna menyelesaikan langkah selanjutnya yang dicanangkan dalam perjanjian tersebut.
Pengumuman itu muncul saat kabinet Israel masih melakukan pemungutan suara untuk ratifikasi perjanjian tersebut, yang pada akhirnya menyepakati gencatan senjata.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan sebelum pemungutan suara bahwa dia dan partainya akan menentang rencana perdamaian Trump dan akan meninggalkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika Hamas diizinkan mempertahankan kendali atas Gaza.
Dia juga menggambarkan pembebasan tahanan Palestina dengan imbalan sandera Israel sebagai "harga yang tak tertahankan" untuk membayar perjanjian tersebut.