JAKARTA — Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag, Ahmad Zayadi, mengungkapkan bahwa kegiatan Interfaith Harmony Camp 2025 bukan sekadar perjumpaan simbolik, melainkan ruang tumbuh bagi kolaborasi yang berkelanjutan. Menurutnya, harmoni antarumat beragama harus terus dirawat melalui aksi nyata yang membumi dan dekat dengan kehidupan masyarakat.
Kegiatan ini ditutup dengan prosesi penanaman pohon dan pembacaan deklarasi bersama lintas agama dan organisasi kepemudaan.
Zayadi menjelaskan, penanaman pohon dipilih sebagai simbol kesadaran ekologis yang menyatu dengan nilai-nilai kemanusiaan universal. Ia menyebut ekoteologi sebagai titik temu penting bagi komunitas lintas iman untuk mendorong kepedulian bersama terhadap bumi.
“Ketika kita menjaga lingkungan, sesungguhnya kita sedang menjaga masa depan kemanusiaan. Ini menjadi pesan sekaligus komitmen bersama,” ujarnya, dikutip Senin (24/11/2025).
“Di tangan anak muda, harmoni antarwarga bangsa akan menemukan bentuk-bentuk kreatif dan solutif,” katanya.