Ia menyebutkan, jumlah lokasi perayaan malam tahun baru di Jakarta dikurangi, dari semula 14 titik menjadi delapan lokasi. Dari jumlah tersebut, lima titik berada di masing-masing kantor wali kota, sedangkan tiga lokasi lainnya berada di Bundaran HI, kawasan Kota Tua, dan Lapangan Banteng.
“Jadi ada doa bersama semua agama. Sebenarnya saya ada ustaz yang ingin saya hadirkan, tapi ustaz terlalu laku. Makanya ini lagi mengejar apakah ustaz atau habaib lain. Yang jelas, semua agama akan ada di tempat itu,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta.
Khusus di kawasan Bundaran HI, Pemprov Jakarta akan menampilkan video mapping menggunakan drone sebagai pengganti kembang api. Tayangan video mapping drone tersebut akan menampilkan pesan keprihatinan terhadap bencana yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
(Awaludin)