NGANJUK - Salah seorang penganut Amanat Keagungan Illahi (AKI) di Desa Jatirejo, Kecamantan Nganjuk, Jawa Timur membantah jika aliran AKI menyalahi ajaran agama Islam. Bahkan Agung membantah, aliran ini melarang penganutnya untuk tidak melakukan salat lima waktu.  “Kami tak pernah melarang bagi penganut AKI yang beragama Islam untuk menjalankan salat lima waktu. Ajaran kami telah sesuai dengan ajaran Islam. Kami mengakui Allah SWT sebagai tuhan dan Muhammad sebagai Rasulullah. Kami juga berpatokan pada Al-Quran,� kata salah seorang kerabat Agung, Titin Hermaning yang juga salah satu penganut AKI saat ditemui di lokasi, Rabu (31/10/2007).
Saudara Agung Basuki ini juga membantah, jika AKI mengesahkan cara berhaji dengan berkeliling Kota Nganjuk seperti informasi yang didapat Bekesbang Linmas. Menurut dia, penganutnya juga banyak yang telah naik haji dengan jalan yang sesuai dengan ajaran Islam. “Kalau haji, ya berangkat ke Mekkah. Kami tak mengajarkan itu,� tegasnya.
Titin juga tak mau disebut, jika AKI adalah sebuah aliran Islam atau ormas layaknya Nahdlatul Ulama dan Muhamaddiyah. Menurut dia, AKI hanyalah amanah yang harus diberitahukan kepada semua orang tanpa ada struktur organisasi didalamnya.
“Kami berjalan sendiri, tak ada imam atau yang lebih tinggi dari kami. Jadi salah jika kami disebut aliran, meski kami sendiri memeluk agama Islam,� imbuhnya.
Soal penganut AKI yang berasal dari non muslim, Titin secara tegas tak membantah. Bahkan dengan lantang ia mengaku akan menerima siapapun untuk mendapatkan doa dari AKI.
“Siapa saja, yang penting mengakui adannya tuhan. Kami akan memberikan doa itu. Kami tak mengenal agama, suku, dan ras. Jika memang ingin mendapatkan doa dari kami, akan kita tampung,� katanya sembari mengaku jika doa tersebut juga menggunakan lafadz bahasa arab dan diyakini mempu memberikan ketenangan.
(Kemas Irawan Nurrachman)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari