Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mantan Presiden Korsel Bunuh Diri

Koran SI , Jurnalis-Minggu, 24 Mei 2009 |07:36 WIB
Mantan Presiden Korsel Bunuh Diri
A
A
A

SEOUL - Dugaan korupsi membuat mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Roh Moohyun malu hingga memilih bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Roh terjun dari sebuah tebing di belakang kediamannya Sabtu (23/5/2009) kemarin hingga ditemukan dalam kondisi tewas.

Roh dikabarkan meninggalkan surat yang ditujukan kepada anggota keluarganya sebelum bunuh diri. Televisi MBC melaporkan, dalam suratnya Roh menulis, kehidupannya menjadi â€~sulit' dan meminta maaf karena telah membuat â€~banyak orang menderita'.

Dalam suratnya, Roh juga berpesan agar jenazahnya segera dikremasi. Pengacara Roh, Moon Jae-in, menyampaikan, kliennya terjun dari sebuah tebing yang terletak di belakang kediamannya di wilayah pedesaan Bonghwa di selatan Korsel.

"Mantan Presiden Roh meninggalkan rumahnya pukul 05.45 WIB. Ketika mendaki Bukit Bonghwa, dia terlihat melompat sekira pukul 06.40 WIB," tandas Moon Jae-in. Kepastian meninggalnya Roh didapat dari keterangan pihak Rumah Sakit Universitas Nasional Busan.

Roh meninggal karena mengalami luka serius di beberapa bagian kepalanya akibat benturan dengan benda keras. Merilis pernyataan pihak kepolisian, kantor berita Yonhap memberitakan, Roh terjatuh dari ketinggian 20-30 meter. Sebelumnya Roh sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat sebelum menghembuskan napas terakhir di rumah sakit Busan pada pukul 09.30 waktu setempat.

Kantor kepolisian Gyeongsangnam mengatakan,polisi tengah melakukan investigasi untuk mengetahui apakah ada penyebab lain di balik meninggalnya mantan pemimpin berusia 62 tahun tersebut. Kematian dengan cara bunuh diri yang dilakukan Roh--yang pertama dilakukan pemimpin Korsel di era modern--membuat terkejut seluruh masyarakat Korsel.

Siaran terkait kematian mantan pemimpin tersebut menarik perhatian masyarakat Korsel. Warga di Ibu Kota Seoul mendatangi layar lebar di stasiun kereta api dan tempat-tempat lain. Rasa terkejut sekaligus belasungkawa mendalam juga diungkapkan Presiden Korsel Lee Myung-bak.

"Sangat sulit menerima apa yang telah terjadi. Ini begitu menyedihkan dan tragis," kata Lee dalam pernyataannya. Lee menyatakan belasungkawanya saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus. Lee langsung membatalkan semua rencana pertemuan hari itu.

Lee juga langsung memerintahkan para menterinya untuk mempersiapkan pemakaman Roh dengan segala respek dan dalam upacara sesuai dengan protokol bagi mantan presiden. Kim Dae-jung, presiden yang digantikan Roh sebelumnya juga mengungkapkan rasa terkejut dan dukacitanya.

"Saya kehilangan kawan lama. Dengannya saya menjadi bagian dalam perjuangan untuk demokrasi dan saling berbagi dalam waktu 10 tahun di sebuah pemerintahan demokrasi," kata Kim. Kim melanjutkan bahwa tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Roh dan anggota keluarganya yang diberitakan media secara terus-menerus kemungkinan membuat Roh tak kuat menahan tekanan. "Saya memikirkan keluarganya," ungkap Kim.

Investigasi Ditutup

Menyusul kematian Roh, Menteri Kehakiman Korsel Kim Kyunghan yang juga mengaku terkejut dan sedih dalam pernyataannya mengatakan, investigasi yang telah dilakukan selama berbulan-bulan atas kasus Roh kini ditutup. Roh sejatinya seorang pekerja keras dan mantan pengacara hak asasi manusia.

Perjuangannya keluar dari kemiskinan hingga menjadi seorang pemimpin negara adalah satu contoh sukses kehidupannya. Dia menjadi Presiden Korsel dari 2003 hingga 2008. Sewaktu menjabat, Roh dikenal luas sebagai politikus bersih di negara dengan sejarah panjang korupsi. Namun, Roh dan keluarganya diguncang skandal korupsi dalam beberapa pekan terakhir.

Bulan lalu, pengacara negara memeriksa Roh selama 13 jam terkait tuduhan menerima suap senilai USD6 juta dari seorang pengusaha Korsel ketika masih menjabat presiden. Tuduhan yang sangat memalukan Roh.

"Saya tidak mempunyai muka lagi buat rakyat. Saya mohon maaf mengecewakan Anda," kata Roh dengan raut muka sedih kepada wartawan pada 30 April lalu sebelum memenuhi panggilan jaksa. Roh kemudian membantah segala tuduhan yang disampaikan kepadanya pada sidang.

Pribadi Ulet

Kematian dengan cara bunuh diri menjadi akhir tragis perjalanan karier politik Roh, seorang anak lelaki dari keluarga petani di Gimhae, dekat Busan, tenggara Korsel, kelahiran 1946. Semasa hidupnya Roh dikenal sebagai pribadi ulet dan bersahaja. Roh diketahui tak pernah mengenyam bangku kuliah, tetapi sukses melewati ujian pengacara dengan cara belajar hukum sendiri pada 1975.

Roh membangun reputasinya sebagai pengacara dengan cara membela siswa yang disiksa atas dituduh kepemilikan literatur gelap. Dia juga sempat ditahan dan dicabut lisensi pengacaranya atas dukungannya terhadap protes kaum buruh di luar perlindungan hukum. Karier politik Roh dimulai pada 1988 saat dinominasikanoleh Partai Persatuan Demokratik menjadi anggota parlemen.

Dia kemudian terpilih sebagai anggota Majelis Rakyat mewakili Dong-gu, Busan. Puncak karier Roh di bidang politik terjadi pada 2002 saat dia memenangi pemilu presiden dengan jargon kampanye anti-Amerika. Roh berhasil menuai suara dari pemilih muda dengan memanfaatkan fasilitas internet.

Setelah menduduki jabatannya, Roh tetap memelihara kebijakan presiden yang digantikannya, Kim Dae-jung, sebuah sunshine policy dengan menawarkan bantuan kepada Korea Utara (Korut) sebagai langkah tercapainya rekonsiliasi. Pada 2007, Roh juga melakukan pertemuan dengan Presiden Korut Kim Jong-il yang menjadi pertemuan kedua di antara kedua pemimpin negara.

Ini merupakan sejarah dalam hubungan kedua negara. Meski demikian, kepemimpinan Roh bukan tanpa kritik. Di sisi lain, pujian atas kepemimpinannya juga mengalir atas usahanya menegakkan pemerintahan yang bersih bebas korupsi. Namun pada 2004, Roh tersangkut skandal politik yang membuatnya terkena pemakzulan (impeachment), membuatnya menjadi presiden Korsel pertama yang terkena pemakzulan. Jabatannya kemudian dikembalikan setelah pengadilan mencabut status pemakzulan.

"Dia telah membuat kami terkejut dua kali. Pertama, saat mengkhianati kepercayaan kami dan kemudian terbukti menerima uang haram. Kedua, saat dia tak mampu bertanggung jawab atas konsekuensi yang harus dia tanggung," kata Kim Hyae-jung, seorang warga Seoul berusia 35 tahun.

Roh meninggalkan seorang istri, Kwon Yang-sook, dan dua anak. Hingga sekarang, upacara pemakaman terhadap mantan pemimpin tersebut belum dapat dipastikan.

(M Budi Santosa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement