GARUT – Reni warga Cipondoh Tangerang yang hilang di Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat pada 20 Desember 2009 lalu, hingga saat ini belum ada titik terang.
Dalam pernyataannya kemarin setelah melapor ke Polres Garut, Iwan, ayah Reni, menyatakan anaknya itu pergi ke Gunung Cikuray pada 18 Desember bersama 12 temannya. Terakhir, Reni bersama temannya Asep (21) di kawasan Puncak Bayangan pada 20 Desember, sementara 11 temannya yang lain lebih dulu turun.
Namun keterangan itu yang diberikan kepada wartawan berbeda dengan keterangan yang diberikan ke Polisi.
Sumber di kepolisian menyebutkan, sebelumnya Asep memberikan keterangan pada penyidik Polres Garut, bahwa dirinya meninggalkan Reni seorang diri di puncak Gunung Cikuray karena Reni mengalami kelelahan dan kondisinya sangat parah.
Padahal pada sejumlah wartawan yang mewawancarainya kemarin, Asep menyebutkan kondisi Reni saat itu sangat fit dan tidak mengalami sakit apapun. Reni hanya mengalami kehausan saja.
Sebelumnya kepada wartawan, Asep menceritakan rombongan mereka kehilangan Reni saat menuruni puncak Gunung Cikuray. Di tengah perjalanan, menurut dia, kelompok di bagi dua. Kelompok pertama terdiri dari tujuh orang pria dan satu wanita yang mendahului turun. Sedang lima orang lagi termasuk Reni, beristirahat di Puncak Bayangan, Gunung Cikuray.
Tak lama tiga orang dari kelompok Reni turun dengan maksud mencari minum. Tapi karena tiga orang tadi tidak muncul-muncul, Asep pun menyusul turun dan meninggalkan Reni sendiri.
Saat ditanya mengenai alasan mengapa Reni ditinggalkan sendiri, Asep mengungkapkan, Reni kehausan dan memilih menunggu. Tak sampai 30 menit Asep kembali ke tempat di mana Reni menunggu, Asep menemukan Reni sudah tidak di tempat itu.
Sumber Kepolisian menyebutkan, ada beberapa kejanggalan ditemukan dalam kasus ini. Pertama, dari keterangan ayah Reni, diketahui sebelumnya Asep pernah mengajukan surat perjanjian kepada orangtua Reni yang isinya bahwa Asep bersedia membantu mencari Reni. Dengan syarat jika Reni tidak ditemukan, pihak keluarga tidak menuntut Asep dan rekan-rekan lainnya sehingga kasus hilangnya Reni dianggap selesai.
Kejanggalan kedua mengapa Asep memberikan keterangan yang berbeda saat diwawancara wartawan dan Polisi? “Terus terang, kami memang menemukan beberapa kejanggalan dari keterangan saksi, namun itu baru tahap lidik kami. Kami akan terus kembangkan penemuan-penemuan kami,“ ujar sumber di kepolisian.
Saat ini Pihak Polres Garut dipimpin Kepala Satuan Reserse kriminal Polres Garut AKP Oon Suhendar masih melakukan pencarian dibantu SAR dan masyarakat setempat. Satuan Brimob Polda Jawa Barat pun dilibatkan dalam pencarian ini.
(Fitra Iskandar)