Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Red Shirt Akan Gelar Demo Lagi

<i>Red Shirt</i> Akan Gelar Demo Lagi
Foto :
A
A
A

BANGKOK - Kelompok pendukung Perdana Menteri (PM) terguling Thailand Thaksin Shinawatra, Red Shirt (Kaus Merah) berencana menggelar demonstrasi untuk melumpuhkan Bangkok, pada Sabtu 27 Maret mendatang.

”Kami akan menduduki Bangkok dan melakukan konvoi keliling Thailand,” papar pemimpin Red Shirt Jatuporn Prompan. Hingga hari ini Jatuporn belum bisa memberikan detil prosesi pada Sabtu mendatang.

Dia hanya menegaskan skala demonstrasi bakal lebih besar dari aksi sebelumnya. Beberapa hari terakhir Red Shirt melakukan konvoi keliling Ibu Kota Thailand, Bangkok. Mereka berteriak di atas truk, bus, dan sepeda motor. Walau sempat melumpuhkan lalu lintas Bangkok, demonstrasi berlangsung damai.

Senin (22/3) lalu pemerintah menandaskan akan mempersenjatai personel militer. Ini merupakan upaya antisipasi pemerintah terhadap berbagai kemungkinan buruk dalam demonstrasi yang akan datang. Pemerintah Thailand mengaku risau jika demonstrasi akhirnya menimbulkan kerusuhan.

”Personel sudah disiagakan di beberapa kawasan pemeriksaan, gedung pemerintah dan pusat militer," papar juru bicara militer Thailand Kolonel Sunsern Kaewkumnerd. Tindakan preventif sudah mulai dilancarkan. Pemerintah dan militer sudah bersiaga. Red Shirt pun sudah siap melumpuhkan Bangkok. Pemerintah dan Red Shirt sama-sama belum tahu apa yang bakal terjadi Sabtu mendatang. Walau demikian, semua pihak sudah mempersiapkan ”amunisi” masing-masing.

Pemerintah dan militer siaga dengan personel yang dipersenjatai dan Red Shirt siap dengan teriakan protes. Wakil PM Thailand Suthep Thaugsuban menyatakan, pemerintah mulai memperketat keamanan di beberapa titik rawan demonstran.

Thaksin yang hidup dalam pelarian belum juga muncul. Dia hanya berkomunikasi lewat situs jejaring sosial dan sesekali mengirim video berisi pidato untuk para pendukungnya. Pernyataan terakhir Thaksin disampaikan lewat situs jejaring sosial, Twitter. Dia mengingatkan pemerintah dan militer supaya tidak gegabah.

”Jika mereka (militer) muncul dengan tank dan senjata, artinya mereka tidak menghargai kehidupan demokratis di Thailand," tulisnya lewat Twitter.

Seorang pemimpin Red Shirt Veera Musikapong menandaskan, pendukung Thaksin telah menolak tawaran berunding yang diajukan PM Thailand Abhisit Vejjajiva. Dia mendesak pemerintah untuk mengadakan pemilihan umum yang adil dan bebas.

”Pemilu yang adil dan bebas akan menentukan masa depan Thailand," papar Musikapong. Dia menambahkan, jika pemerintah sanggup melaksanakan Pemilu yang bebas dan adil, konflik politik pasti bakal berakhir. Kelompok pendukung Thaksin, Red Shirt, mulai menggelar demonstrasi 14 Maret lalu. (AFP/anastasia ika)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement