SUKABUMI – Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sukabumi, mengesahkan rekapitulasi hasil perhitungan suara Plkada sekaligus menenetapkan pasangan Sukmawijaya-Akhmad Jajuli sebagai bupati dan wakil bupati terpilih untuk priode 2010-2015.
Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan suara KPUD, Senin (31/5/2010), secara berurutan pasangan calon dari koalisi PKS-Hanura, Sukmawijaya-Akhmad Jajuli menempati peringkat teratas dengan raihan suara telak sebesar 379,344 suara (38,69%). Urutan di bawahnya adalah pasangan calon dari Partai Golkar Marwan Hamami-Usman Effendi dengan mengantongi 195,450 suara (19,93%).
Sementara usungan dari koalisi PDIP, PAN dan Gerindra, Hasymi Romli-Iman Adi Nugraha meraih suara 121.447 suara (12,38%). Posisi selanjutnya ditempati pasangan dari Partai Demokerat Ucok Haris Maulana Yusuf-Sadili Syamsudin dengan 100,103 suara (10,21%).
Calon dari koalisi PPP dan 13 partai politik non-parlemen, H Asep Setiawan-Dadang Eka meraup suara sebanyak 89,061 (9,08%). Sementara pasangan calon dari jalur perseorangan menempati posisi terbawah. Masing-masing Azis Min Alamsyah-Irwan Nugraha dengan raihan suara sebesar 60,647 suara (6,18%) dan pasangan Dayat NS Wiranta-Karmas Supermas dengan 34,361 suara (3,5%).
Keseluruhan suara sah dalam Pilkada yang telah berlangsung 27 Mei 2010 silam ini mencapai 980,414 suara dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.635.696 pemilih . “Melihat persentase raihan suara yang diperoleh pasangan Sukmawijaya-Akhmad Jajuli maka dipastikan pilkada hanya berlangsung satu putaran. Sebab capain suaranya telah melebihi 30 persen,” kata Ketua KPUD Kabupaten Sukabumi Ase Riyadi.
Sementara itu rapat pleno yang diikuti 47 panitia pemilu kecamatan (PPK) di gedung DPRD di Jalan Jajaway, Kecamatan Pelabuhanratu itu sempat diwarnai aksi walk out saksi dari kubu pasangan Hasymi Romli-Iman Adi Nugraha. Bahkan saksi dari calon nomor urut 1 itu juga melakukan penundaan penandatanganan berkas berita acara rekapitulasi perhitungan suara. Kubu dari pasangan calon Marwan Hamami-Usman Effendi, bahkan tidak mengirimkan seorang pun saksi untuk menghadiri rapat pleno.
Menurut Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Sukabumi Dini Sutiasih, aksi walk out petugas saksi ini merupakan aksi moral terhadap minimnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap pilkada.
“Data kami menunjukan sedikitnya 40 persen warga Sukabumi tidak mengikuti pencoblosan karena tidak mengetahui adanya pelaksanaan pilkada atau hal lainnya. Karena itulah kami sepakat untuk tidak menandatangani hasil perhitungan suara mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten,” tegas Dini.
(TB Ardi Januar)