JAKARTA - Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin terancam tutup. Pasalnya hibah biaya operasional yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semakin berkurang.
Dalam anggaran untuk PDS HB Jassin 2011, Pemprov hanya memberikan anggaran sebesar Rp50 juta. Hal itu termuat dalam SK (Surat Keputusan) Gubernur DKI Jakarta No. SK IV 215 tertanggal 16 Februari 2011 yang ditandatangani langsung oleh Fauzi Bowo.
Tapi Jumlah tersebut ternyata masih kalah jauh dibandingkan dengan anggaran Pemda DKI untuk program lainnya. Tengok saja, data di Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota no 215/2011 tentang penetapan belanja hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan kepada organisasi pemerintahan/non pemerintah, organisasi kemasyarakatan kelompok dan anggota masyarakat serta partai politik pada APBD tahun anggaran 2011.
Dari data yang diterima okezone, Selasa (22/3/2011), Pemprov DKI menganggarkan dana per tahun ke Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin lewat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk tahun 2011 adalah Rp50 juta. Sementara bila dibandingkan dengan kucuran dana dari Dinas Olah Raga dan Pemuda Pemprov DKI kepada Alex Asmasoebrata Management (AAM) jumlah tersebut masih sangat jauh. AAM diketahui mendapatkan anggaran mencapai Rp2 milliar.
Selain itu, Pemrov DKI juga mengalokasikan dana yang tidak kecil untuk Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) yang sebesar Rp300 juta setahunnya. Sangat ironis, pusat dokumentasi yang mempunyai koleksi sebanyak 48.876 ini terancam tertutup karena minimnya anggaran yang diberikan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, juga telah menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan untuk meneliti kembali permasalahan tersebut.
(Stefanus Yugo Hindarto)