TOKYO – Peringatan dari Pemerintah Jepang yang menyatakan air ledeng di Tokyo telah terkontaminasi radioaktif membuat warga Jepang memborong air kemasan botol di toko-toko.
Kecemasan akan pasokan makanan dan minuman meningkat sehari setelah pemerintah melaporkan bahwa yodium radioaktif terdapat di air ledeng. Tingkat radiasi yang terukur dalam air tersebut dianggap tidak aman bagi bayi untuk jangka panjang.
“Pikiran yang terlintas pertama kali adalah saya harus membeli berbotol-botol air. Saya juga tidak tahu apakah saya boleh memandikan anak saya dengan air ledeng. Saya khawatir,” ujar seorang agen perumahan Reiko Matsumoto yang memiliki seorang putri berusia 5 tahun.
Petugas supermarket di Tokyo Toru Kikutaka mengatakan, air kemasan langsung terjual habis begitu berita tersebar luas pada Rabu 23 Maret, meskipun pembeli dibatasi membeli dua botol ukuran dua liter air.
“Saya belum pernah melihat yang seperti ini,” ujar Kikutaka memperlihatkan rak air kemasan yang kosong.
Kepanikan di kota berpenduduk sekira 13 juta orang tersebut bertambah dengan adanya ketakutan akan pasokan makanan Jepang. Sementara itu, para petugas terus berjuang memulihkan keadaan di PLTN Daiichi Fukushima.
Juru bicara pemerintah Yukio Edano berusaha menghilangkan kekhawatiran atas temuan pada air ledeng. “Kami meminta semua warga untuk merespon dengan tenang situasi air ini. Pemerintah Metropolitan Tokyo berusaha melakukan yang terbaik,” ujar Edano seperti dikutip Associated Press, Kamis (24/3/2011).
Setiap keluarga yang memiliki bayi akan mendapat jatah tiga botol air ukuran setengah liter dari 240 ribu botol yang didistribusikan. Pemerintah Tokyo meminta warganya untuk membeli air seperlunya saja. Penimbunan dikhawatirkan dapat merugikan ribuan orang yang tidak memiliki air di wilayah yang terkena gempa dan tsunami.
(Rani Hardjanti)