Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hidayat: Resolusi PBB untuk Libya Ditunggangi Negara Asing

Ray Jordan , Jurnalis-Minggu, 27 Maret 2011 |15:32 WIB
Hidayat: Resolusi PBB untuk Libya Ditunggangi Negara Asing
Hidayat Nurwahid (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Intervensi negara koalisi di Libya menggunakan tameng Resolusi Dewan Keamanan PBB, dinilai sudah mengabaikan aspek kemanusiaan. Bukannya melindungi warga, justru mereka menjadi korban.

“Saya berharap aksi ini mewakili Bangsa Indonesia. Yang jelas dalam UU kita menolak penjajahan. Yang terjadi di Libya saat ini adalah intervensi oleh negara-negara asing yang dengan sepihak menunggangi Resolusi DK PBB yang mana seharusnya melindungi warga sipil dalam konflik di Libya. Malah yang terjadi akibat dari penyerangan itu menimbulkan korban dari warga sipil,” ujar politisi PKS, Hidayat Nurwahid, di sela aksi Krisis Timur Tengah di silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2011).

Mantan Ketua MPR ini juga mengingatkan kepada dunia internasional, termasuk Pemerintah Indonesia, untuk menuntut DK PBB agar mengevaluasi resolusi tersebut.

“Hasil resolusi telah dipelintir dan ditunggangi oleh negara asing. Hal ini dikarenakan saat ini Eropa sedang mengalami resesi ekonomi yang luar biasa. Jadi mereka harus mencari sumber daya ekonomi yang baru seperti menjual senjata dan berusaha menguasai minyak di Libya yang memiliki kualitas sangat baik untuk menyelamatkan ekonomi Eropa,” terang anggota Komisi I DPR ini.

Hidayat menegaskan, aksi ini bukan digelar karena PKS mendukung rezim Moammar Khadafi. “Kami juga menentang keditaktoran. Hendaknya para pemimpin di Timur Tengah mendengarkan suara rakyat agar suasana demokratirsasi dan kedamaian terwujud di Timur Tengah,” cetusnya.

Karena itu, kata Hidayat, DPR akan mengundang perwakilan dari Pemerintah untuk menyatakan sikap yang tegas terhadap krisis di Libya. Rencananya Komisi I akan menggelar rapat dengan pemerintah pada Senin besok.

Dalam aksi yang dihadiri puluhan ribu kader dan simpatisan PKS se-Jabodetabek ini, turut hadir perwakilan dari PDIP yakni Sabam Sirait, Ketua Persatuan Gereja Injil Indonesia Nus Rienus, dan cendekiawan muda Hindu

Di sini kita juga mengundang perwakilan dari luar PKS karena aksi ini untuk kemaslahatan manusia. Kita juga mengundang Sabam Sirait PDIP, Ketua Persatuan Gereja Injil Indonesia Nus Rienus, dan tokoh muda cendekiawan Hindu Ketut Widiarto.

Dalam kesempatan itu Nus menuturkan bahwa isu kemanusiaan menjadi masalah lintas agama tanpa memandang perbedaan.

“Kami bersama-sama mau memikirkan bagaimana Indonesia mempunyai peran supaya saudara-saudara di Timur Tengah bisa menikmati hidup dengan baik, adil, dan penuh kasih,” sebut Nus.

Hal yang sama disebutkan Widiarto. “Yang penting dikedepankan adalah kebajikan, keadilan, kasih sayang terhadap siapa pun, dan menolak kekerasan tanpa kekerasan. Kami tidak menghendaki dan menghindari peperangan,” tutur Widiarto.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement