JAKARTA - Pengakuan terhadap China sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru dunia berimbas pada maraknya penyelenggaraan program studi Sastra China di berbagai universitas di Indonesia.
Salah satunya terdapat di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI). Sejak 2004 UAI telah merintis hubungan dan kerja sama pendidikan dengan China. Pada Juni 2010, kampus di bilangan Jakarta Selatan ini memiliki Pusat Pengembangan Budaya dan Bahasa Mandarin.
Perdana Menteri China Wen Jiabao ketika mengunjungi UAI pagi ini menyampaikan apresiasinya atas keberadaan pusat kajian budaya dan bahasa Mandarin tersebut. Dia mendorong para mahasiswa Indonesia untuk giat mempelajari budaya dan bahasa asing, termasuk China.
"Untuk mempelajari budaya dan bahasa China, gunakanlah otak, hati, dan kaki. Tumbuhkan minat dan cintai budaya China terlebih dulu, kemudian kunjungilah China agar lebih mengenal negara kami," kata Jiabao di UAI, Jumat (29/4/2011).
Pusat Bahasa Mandarin juga terdapat di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Universitas Maranatha, Bandung, Universitas Tanjung Pura, Kalimantan, Universitas Negeri Malang (UNM), dan Universitas Negeri Surabaya (UNS).
Selama ini, kerja sama pendidikan Indonesia dengan China antara lain dengan membuka program studi (prodi) bahasa Mandarin di Indonesia dan membuka prodi bahasa Indonesia di China. Kedua negara juga menjajaki kemungkinan kerja sama dual degree dan joint research antaruniversitas. Kemungkinan lainnya adalah membuka prodi Traditional Chinese Medicine (TCM) di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
(Rani Hardjanti)