BANJARNEGARA- Aktivitas Gunung Dieng menunjukkan penurunan jika dibanding kemarin. Kadar karbondioksida (CO2) menurun meski masih dalam kadar membahayakan.
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Dieng di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, kadar CO2 yang terpantau pada Kamis (9/6/2011) pukul 00.00-06.00 WIB sebesar 0,93 persen volume. Batas kadar yang membahayakan yakni 0,5 persen. Sementara tidak ada aktivitas gempa selama 24 jam terakhir.
Follow Berita Okezone di Google News
Data pada Rabu di jam yang sama, kadar CO2 sebesar 1,27 persen volume dan gempa tremor hanya terjadi satu kali.
Meski demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status โSiagaโ untuk Gunung Dieng, mengingat aktivitas Kawah Timbang masih fluktuatif.
Kondisi Dieng yang berangsur menurun dimanfaatkan warga untuk kembali beraktivitas di ladang atau kembali ke rumah. Padahal ladang dan permukiman mereka masih berada di dalam zona bahaya atau di bawah radius 1.000 meter dari Kawah Timbang.
Berdasarkan pantauan di lokasi pagi ini, warga di Dusun Simbar dan Serang, Desa Sumberejo, pulang untuk sekadar memeriksa kondisi rumah. Sebagian pergi ke ladang untuk menggarap tanaman. Namun mereka tetap berada di pos pengungsian pada malam hari.
Menurut pakar bencana Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudibyakto, aktivitas warga sangat berisiko jika sewaktu-waktu aktivitas gas beracun meningkat.
Menurut dia, pada siang hari suhu panas dan udara renggang. Jika terjadi letusan, maka penyebaran gas akan sangat luas.
Di samping itu, faktor vegetasi juga mempengaruhi perluasan areal sebaran gas beracun. Desa Sumberejo yang dulunya hutan, kini lahan terbuka sehingga sebaran gas dapat langsung mengarah ke permukiman warga.
(ton)