SURABAYA- Siti Nur Jazilah alias Lisa kini merasa cemas dan resah setelah menjalani operasi rekonstruksi wajah ke-16 pada Kamis 28 Juli lalu. Dia khawatir hasil operasi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kecemasan perempuan yang akrab disapa Lisa ini diungkapkan kepada psikiater yang mendampinginya, Nalini Muhdi Agung. Salah satu pertanyaan terbesar Lisa adalah jeda waktu antara operasi ke-16 dengan sebelumnya cukup lama yakni setahun. Padahal sebelumnya hanya empat bulan.
Lisa khawatir setelah menjalani operasi hasilnya tidak seperti yang diharapkan, di antaranya wajahnya bisa nyaris sempurna. Selain itu Lisa menilai ada yang berbeda dengan operasi-operasi yang dilakukan sebelumnya.
Hingga saat ini kondisi Lisa secara keseluruhan cukup baik. Dia sudah dipindahkan di ruang Irna Jiwa, bahkan Lisa sudah bisa makan dan minum susu.
Bila kondisi Lisa terus membaik, maka dalam tujuh hari setelah operasi dokter akan mengangkat jahitan yang di tiga titik wajah Lisa. Pengangkatan jahitan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan infeksi.
Sebelumnya ketua tim dokter yang menangani Lisa, Sjaifuddin Noer mengungkapkan, operasi rekonstruksi wajah selanjutnya akan dilakukan setelah menunggu perkembangan kesehatan dan wajah Lisa.
Menurut dia, pasca-operasi akan terjadi pembengkakan di wajah pasien, namun masih dalam batas wajar. Saat ini yang menjadi perhatian tim dokter adalah menjaga bagaimana agar tidak terjadi infeksi.
”Operasi rekonstruksi berikutnya adalah tahap finishing yakni operasi rekonstruksi mendekati wajah normal,” kata Sjaifuddin kemarin.
Perempuan yang wajahnya rusak karena disiram dengan air keras oleh suaminya pada 2006 itu menjalani operasi di tiga titik, yakni hidung, pipi sebelah kanan, dan bagian bibir bawah. Bagian leher tidak jadi dioperasi karena belum diperlukan.
(Anton Suhartono)